Ruangan yang luas, Leo 'menyeret' gadis itu untuk datang kemari. Tidak dengan taman di luar sana. Hujan semakin deras, dengan angin yang semakin kencang. Hawa dingin bertambah, saat malam tiba. Senja turun dan langit gelap benar-benar datang. Kali ini tak ada bantahan dari Sandra, toh juga ruangan ini sudah mewakili keinginan gadis itu. Jendela besar dengan sepasang kursi dan satu meja bulat yang membatasi. Teh dan susu cokelat hangat menemani dengan kepulan asap yang mengudara, membawa aroma khas yang menari-nari di dalam lubang hidung. Suasananya pun syahdu, ruangan besar yang entah patut disebut apa ini menjadi sebuah tempat singgah terakhir untuk Sandra menenangkan pikirannya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください