"Aku tak akan melepaskan Bima apapun alasannya. Anak ini tak punya dosa hingga harus kehilangan ayahnya." --mendengar kalimat itu, Sandra memilih untuk diam. Ia bungkam, menutup rapat bibirnya. Pandangan matanya berubah menjadi sayu seiring dengan senyum palsu yang datang dari celah bibirnya.
Ada apa dengan dirinya? Itulah yang sedang diperdebatkan oleh Sandra sekarang. Ia tak bisa berkata ini itu untuk menjawab kalimat dari Elena. Sandra seakan-akan didiamkan paksa oleh wanita itu. Apa yang dikatakan oleh Elena, menusuk masuk ke dalam hatinya.
"Aku tak berniat untuk apapun, Sandra. Aku hanya ingin melampiaskan kebahagiaanku setalah kamu tahu betapa menyedihkannya hidupku sebenarnya," imbuh Elena kala gadis yang ia ajak berbincang, diam seribu bahasa. "Bima pasti akan datang sebentar lagi, jadi jangan khawatir apapun. Jika kamu punya banyak acara hari ini, kamu boleh pergi, Sandra. Jangan mengkhawatirkan apapun lagi."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください