webnovel

"KOMPAS"

Semasa kecil, aku suka sekali memilih warna biru yang agak gelap, sebagai acuan mencari kecerahan. Dalam ruang lingkup yang agak gelap, isi kepala bermanufer sebagai kompasnya. Karena gelap, wajar saja jika terperosok oleh suatu hal. Tapi aku sudah diberi pelindung kaki, kepala, juga raga.

Meski tak semua jiwa bisa melihat sisi mana yang lebih cerah, aku punya kalbu yang menuntun bola mata mencari kecerahan.

次の章へ