"Ace ...."
Si manis sedang mengucek matanya. "Mmm, iya, Chai?" tanyanya dengan suara goyang. "Hiks ...."
"Kau ini sebenarnya kenapa?" tanya Chai sambil puk-puk bahu Ace. "Tiga hari lho, Ace kita main-main bareng. Masih kurang, ya? Nanti kan Phi Mike-nya sudah pulang ke Kalasin." Niran sendiri hilang karena ingin mencari kopi sachet-an, Ace lebih nyaman saat mengatakan isi hati.
"Iya, tapi sudah sangat kangen ...." adu Ace. "Capek, Chai ... aku suka di rumah, tapi Phi Mike tidak ada. Hiks ... malahan dia bilang kalau nanti telat pulangnya. Hiks ... m-mungkin besok? Hiks, hiks ... cuaca Aussie agak jelek, jadi penerbangannya ditunda ...."
Chai pun kesulitan berkata-kata. Dia mengecek layar ponsel Ace begitu diberikan, di sana ada chat yang memperlihatkan Kota Melbourne dari Mike .
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください