"Apa kau.....Fikri mulyadi ?"
Pertanyaan yang keluar dari mulut perempuan itu, sudah jelas....
Ini bukan kebetulan belaka
"Apa apaan ini, apa mungkin.....perempuan itu adalah dia ?" Pikirku yang kebingungan.
Aku hampir tidak tau apa yang harus aku lakukan, semua ini sangatlah aneh, aku sampai tidak bisa mencerna dengan baik kejadian kejadian aneh belakangan ini
"Ah maaf, tidak apa, mungkin aku yang salah orang, maaf" Ucap perempuan itu yang sepertinya sedikit kecewa
Mendengar hal itu darinya sedikit membuat ku kecewa, maka dari itu, aku harus berbicara dengannya.....
"Tidak, kita harus bicara sebentar" Kataku dengan jelas.
Pada akhirnya kami berdua duduk di bangku panjang yang letaknya ada di depan minimarket untuk menjawab pertanyaan dia & mencari tau sedikit informasi tentang keanehan ini
"Maaf sebelumnya, memang benar, namaku Fikri Mulyadi" Ucapku untuk menjawab pertanyaan dia terlebih dahulu
"Jadi benar ya..." Jawab perempuan itu sambil sedikit tersenyum
"A-ah maaf, tapi apa kita pernah bertemu sebelumnya ? Aku agak payah dalam mengingat sebuah kejadian haha" Tanyaku kepadanya dengan beralasan bahwa kami tidak pernah bertemu sebelumnya
"Yah wajar sih, karena sudah 7 tahun yang lalu kita terakhir kali bertemu, sangat mungkin kalau kau sudah lupa" Jawab perempuan itu dengan perkataan yang sedih
"Tunggu.....7 tahun ? Setauku kita bertemu 8 tahun yang lalu, ini berarti aku masih bertemu dengan dia sampai 1 tahun setelahnya" Pikirku dengan keras
"E-eh bukan begitu....anu....siapa namamu ? Mungkin aku akan ingat sesuatu" Tanyaku kepadanya
"Namaku Yuki Makinohara, kita pertama kali bertemu saat tidak sengaja saling tertabrak di pinggir jalan di sore hari" Jawab dia dengan sangat jelas
"Ternyata benar....." Bisikku sendiri
"Tapi setelah kejadian itu, kau tiba tiba tidak ingat denganku, bukan.....kita seperti tidak pernah bertemu sebelumnya" Kata Yuki dengan memasang wajah sedih
Akhirnya aku tau sesuatu, semua kejadian itu bukanlah mimpi, tetapi nyata
"O-oh yuki, iya....aku sekarang sedikit mengingatmu, maaf ya" Ucapku yang ingin meyakinkan dia
"Apa benar, kau mengingatku ?" Balas dia dengan pertanyaan yang membuatku terdesak
"A-aah y-ya tentu saja" jawabku dengan sangat gugup
Aku ingin rasanya jujur saja ke dia, tapi hal yang konyol jika dia tau cerita sebenarnya mengapa kami berdua bisa bertemu, dan juga aku belum memastikan apa yang sebenarnya terjadi belakangan ini
"Fik, aku butuh bantuanmu untuk mengangkat beberapa barang di bela-..." Sahut miko yang keluar dari pintu depan minimarket "dan mungkin dia sedikit terkejut melihatku duduk berdua dengan seorang perempuan"
"Oh maaf, apa aku mengganggu kalian berdua ?" Ucap miko yang sedikit panik
"Tidak, aku juga menganggu pekerjaan kalian berdua ya ? Maaf ya, fikri, aku akan pergi, tapi nanti kupastikan kita akan bertemu lagi" Kata Yuki dengan memasang wajah tersenyum kepadaku
"Senyuman itu....dan perasaan ini...aku pernah merasakannya" Pikirku
Setelah itu, yuki benar benar pergi dengan membawa barang belanjaannya, sudah pasti ini bukan yang terakhir kali kami berdua dapat bertemu, walaupun aku sedikit ragu....
"Oi oi, kenapa gak bilang kalau itu pacarmu ?" Ucap Miko yang sepertinya meledek
"Jangan bercanda, aku saja baru bertemu wanita itu tadi, tidak....aku rasa memang benar, dia wanita yang kutemui 8 tahun lalu" Jawabku kepada Miko
"Oohh kenalan masa kecil ya ?" Tanya Miko
Terbesit di benakku untuk membicarakan hal aneh ini dengan Miko, karena ku rasa itu akan lebih baik
"Miko, apa setelah ini, kau sibuk ?" Tanyaku dengan niat mengajak Miko mengobrol setelah bekerja
"Hari ini kebetulan aku ada waktu senggang setelah bekerja, memangnya kenapa ?" Jawaban sekaligus pertanyaan Miko
"Kita harus bicara setelah bekerja" Kataku dengan jelas
"Hah ? Ada apa ini ? Oh tunggu...apa kau berencana melamar wanita tadi, kau hebat kawan" Jawab Miko yang terdengar seperti ledekan
"Sudah ku duga mengobrol dengannya hanya membuang waktu, tapi firasatku bilang kalau mungkin Miko bisa membantu" Pikirku
"Apa bisa kau serius kali ini saja ?" Tanyaku kepada Miko
"Jika itu yang kau minta, akan aku turuti" Jawab Miko yang memasang wajah serius
Untuk sekarang, mungkin aku bisa meminta saran dari Miko setelah menceritakan semua kejadian aneh yang aku alami. Padahal baru kemarin kejadiannya, tapi aku merasa seperti melewati waktu yang cukup lama, sudah aku putuskan, aku harus mencari tau apa yang sebenarnya terjadi
Jam menunjukkan pukul 17:00
Aku & Miko telah selesai bekerja untuk hari ini, aku berpikiran untuk pergi ke kedai kopi yang tak jauh dari minimarket tempat kami bekerja untuk membicarakan masalah pribadiku, bukan.....aku bahkan tidak tau apakah hanya aku seorang yang mengalami ini atau tidak
"Nah jadi Fik, apa yang mau kamu tanyakan ? Biasanya kau tidak pernah seserius ini sebelumnya" Ucap Miko yang bertanya kepadaku
"Entah bertanya kepadamu ini adalah hal yang tepat atau tidak, tapi aku tidak punya teman lain, jadi ku harap kau bisa memberikan solusi atas masalahku ini" Jawabku dengan serius
Lalu aku pun menceritakan kejadian demi kejadian yang aku alami 1 hari yang lalu, tentang bagaimana aku bisa kembali ke masa lalu & lain lain....
"Jadi begitu ya.....Itulah alasannya kenapa kau bertindak sedikit aneh hari ini" Kata Miko setelah menyimak cerita anehku
"Apa kau tau kenapa ? Karena menurutku ini sangat aneh, gak mungkin hanya saat kita membicarakan tentang masa lalu, aku bisa benar benar kembali ke masa lalu" Ucapku yang kebingungan
"Aku tau itu, tapi apa kau tidak punya informasi lain ? Maksudku, apa kau merasa ada keanehan selain kembalinya kau ke masa lalu" Tanya Miko lagi kepadaku
"Untuk sekarang, aku sama sekali tidak mempunyai informasi apapun" Jawab ku dengan jelas
"Setelah mendengar ceritamu tadi, dapat aku simpulkan kalau mungkin saja hanya kesadaranmu yang kembali ke masa lalu, sementara ragamu tidak, artinya itu hampir sama dengan mimpi, hanya saja berdampak ke kehidupan nyata, setidaknya itu yang aku tau untuk sekarang" Jawaban Miko untuk ceritaku
"Sejak kapan kau jadi sangat pintar membaca keadaan ?" Ujarku yang ingin sedikit meledek Miko
"Kau bertanya pada ahlinya hahaha" Jawab Miko yang mengundang tawa
Setidaknya, aku mendapatkan sebuah kesimpulan setelah berdiskusi dengan Miko, yaitu aku tau kalau hanya kesadaranku saja yang kembali ke masa lalu, sementara ragaku tidak, mungkin mirip dengan konsep "reinkarnasi", hanya saja pada diri sendiri. Aku bahkan masih berpikiran kalau "apakah aku bisa kembali ke masa lalu lagi ?", memang sepertinya aku masih ingin merasakan masa masa itu hanya saja dengan suasana yang berbeda dari masa kelam SMA-ku dulu
"Oh iya Fik, apa kau baru mengalami hal ini kemarin, sebelumnya bagaimana ?" Tanya Miko yang masih penasaran dengan kejadian yang aku alami
"Tidak, itu baru terjadi kemarin saja, sebelumnya adalah hari hari membosankan" Ucapku kepada Miko
"Jadi, kau merasa senang bisa kembali ke masa lalu ?" Lanjut Miko
"Tentu saja, aku mengalami pengalaman yang tidak pernah ku dapat sebelumnya, untuk pertama kalinya, ada yang menganggapku sebagai teman mereka" Kataku yang ingin memberi tau miko betapa senangnya mendapat teman saat SMA
"Lalu kau anggap aku apa memangnya ?" Tanya Miko yang memasang wajah sedikit kesal
"Gawat, kayanya dia tersinggung jika aku menggunakan kata "teman" pada orang yang baru ku temui saat kembali ke masa lalu" Pikirku
"A-ah bukan begitu, kau tetap kawan terbaik ku untuk saat ini hahaha" Kataku yang ingin mencairkan suasana
"Tidak meyakinkan....." Ucap Miko meragukan
"Lagi pula, apa kau tidak merasa khawatir kepada teman teman mu itu ?" Tanya lanjut Miko yang cukup aneh
"Kha-khawatir ? Apa maksudmu ?" Jawab ku dengan kebingungan
"Maksudku, apa kau tidak khawatir hidup mereka berubah karena dirimu ?" Tanya Miko lagi
"Tunggu, aku masih tidak mengerti apa maksudmu ini ? Tanyaku lagi kepada Miko
"Haduh kau ini, kau berteman dengan mereka kan saat kembali ke masa lalu ? Itu adalah kau yang dulu dengan kesadaranmu yang sekarang, tapi bagaimana jika kesadaran dirimu yang dulu tidak tau hal itu ?" Jelas Miko yang kembali melontarkan pertanyaan
"Jadi maksudmu, diriku yang dulu tidak tau kalau dia mempunyai teman, karena ketidaktahuan itu dia tetap menjadi anak introvert & cuek kepada semua orang termasuk temannya ?" Ucapku yang ingin mengerti apa yang terjadi
"Bisa di bilang begitu, jadi, saat kau kembali ke ragamu yang dulu, mungkin suatu hal sudah terjadi, ingat, anak umur 17 tahun masih labil dalam hal pertemanan, mereka menganggapnya terlalu serius" Jawab jelas Miko
"Intinya, aku hanya ingin memberi saran, berhati-hatilah, kau harus bisa membaca situasi" lanjut Miko yang memberiku saran "atau malah peringatan"
"Baik, aku mengerti" Jawab singkatku
Ternyata memang benar, ada efek samping dari kejadian ini, entah sebesar apa....
"Sudahlah, untuk hari ini terima kasih ya sudah mau mendengarku, ayo kita pul-...." Balas ku ke Miko, tapi lagi lagi
Sesuatu terjadi saat aku berkedip mata sekali
"Loh.....Oi....Oi....Oi....Oi
Ini di sekolah ?"
To be continued...