Rizal berkata sambil tertawa. "Bu Natali benar-benar bisa membuat lelucon yang bagus."
Natali tersenyum tipis dan tidak berkata apa-apa.
Rizal tidak tahu bahwa dalam lelucon itu setengahnya memang kejujuran dari hati Natali, ada kalimat yang memang nyata.
Keluarga Argawijaya memang sebuah keluarga yang besar, tapi beban masa depan keluarga sebesar itu ada di pundak Natali seorang.
Natali membutuhkan pria yang kuat sebagai pendukungnya, dan dia telah mengamati sejak lama, Rizal tidak diragukan lagi adalah yang terbaik dan paling dapat diandalkan.
Sayang sekali dia sudah menikah dan dia adalah menantu keluarga lain. Hanya saja dia tidak tahu bahwa seseorang seperti Rizal sebenarnya adalah menantu dari keluarga kecil Hendrawan, yang sangat tidak sebanding dengan keluarga besar seperti Argawijaya.
Rizal tiba-tiba teringat akan urusannya. "Oh ya, aku harus mengambil dompetku. Aku lupa membawa dompet dan ponselku."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください