Baiklah. Sepertinya Tania benar-benar sudah tidak ada ide lagi untuk menghindari sang suami masuk ke dalam kantor affection. Yang bisa dia lakukan hanyalah berdoa semoga Tuhan masih menjaga dia dan membantunya agar Ardi tidak bertemu dengan Belva.
"Kenapa diem aja sih? Bekantan! Kenapa berat banget mengizinkan aku masuk ke dalam?"
Tania dan Ardi memang begitu. Mereka tidak pernah konsisten dalam hal panggil memanggil pasangannya. Kadang memanggil dengan panggilan ayah bunda, kadal bekantan dan ari-ari, kadang juga Kakak dan Tania. Sesuai dengan mood mereka lah. Ya, begitulah mereka. Namun apapun itu, membuat hubungan mereka tidak membosankan. Mereka selalu cari cara bagaimana agar hubungan mereka tetap asik-asik saja untuk dijalani. Kadang mereka juga tampak seperti ABG yang sedang pacaran.
Kadang romantis-romantisan, kadang ledek-ledekan, dan kadang juga saling berdebat dan bertengkar nggak jelas seperti sekarang ini.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください