"Iya dong, sudah kayak bule belum? Sudah cantik paripurna?" tanya Tania yang mencoba untuk melengkungkan senyum. Kali ini diam melengkungkan senyum tulus meskipun sebenarnya badannya masih terasa lemas dan kepalanya masih terasa pusing. Ah, tapi itu tak masalah karena dia sudah mulai terbiasa. Dia selalu begitu setiap hari, dia merasa lelah, lemah dan lesu.
Namanya juga orang sakit, bagaimanapun dia mencoba untuk terlihat sehat tetap saja saya tidak bisa memaksakan diri untuk terlihat sehat seperti orang lain.
"So awesome. Cantik maximal. Kamu nggak mau sarapan dulu?"
"Nggak kak. Lagian sama mama sudah disiapkan buah segede gaban ini. Kebiasaan deh mama kalau ngupas buah banyak banget. Ya udah, aku berangkat dulu ya Kak? Sepertinya Kak Ardi sudah menunggu di depan."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください