"Heh, Croco! Hantunya itu bukan aku tapi kamu. Kamu yang tiba-tiba nongol di sini tanpa aba-aba terus nyerocos nggak jelas. Kamu ngapain Di sini?" Tania melotot ke arah Niko yang masih tetap mengusap-ngusap dahinya. Dasar manja, dijitak sedikit aja ngelusnya sampai bermenit-menit.
"Aku kebetulan lewat. Untung ada aku yang lewat, kalau tidak kamu pasti sudah melompat dari sini kan? Tan, tolong dong otaknya dipakai. Hidup itu indah dan harus kamu nikmati. Kamu sudah siap mendapatkan pertanyaan dari para malaikat? Nggak kan? Ayo kita pulang!" Niko masih berada pada prasangkanya sendiri. Menganggap bahwa Tania memang benar-benar ingin melompat dari jembatan itu karena frustasi.
"Gila kamu ya? Aku masih punya otak kali. Nggak mungkin aku melompat dari sini. Iya kalau akhirnya aku mati, kalau cuma lebam-lebam di sekujur tubuhku dan juga wajahku, kan malah kacau. Makanya jangan berprasangka buruk dulu, Croco!"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください