Niko sudah berada di tengah lapangan basket. Tingkat kegantengannya naik beberapa level saat dia memakai seragam basket. Kaos olahraga kutung dan celana pendek selutut warna hijau stabilo itu itu benar-benar pas di tubuh Niko yang berkulit putih. Apalagi lengannya yang berotot, membuat beberapa siswi berteriak histeris.
Tania terpaksa menunggui Niko di pinggir lapangan. Karena ini ku menyita kunci motornya dan masukkan ke dalam tas dan tas itu dibawa Niko ke lapangan. Jadi, mau tidak mau Tania harus menunggu Niko di pinggir lapangan.
Nicole senang bisa kenal dengan Tania. Bukan, bukan karena ada rasa. Tetapi paling tidak, gadis yang tidak mudah baper itu bisa menguntungkan Niko. Niko bisa dekat dengan dia tanpa dia merasa baper. Karena selama ini, setiap Niko dekat dengan cewek, cewek itu selalu baper dengan kebaikan Niko dan merasa di-php-in ketika Niko pergi. Ah, bukannya memang begitu ya buaya?
"Tan, kamu pacaran sama Niko?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください