Mendengar penuturan Belva, Sonya dan gengnya terlihat bisik-bisik dan saling tatap. Tentu saja dia tidak bisa berkutik saat Belva yang berbicara. Sebelum amarah Belva semakin menjadi, mereka memutuskan untuk beranjak dari hadapan Belva. Baru saja mereka melangkah beberapa langkah, mereka mendengar teriakan yang menggelegar dari mulut Tania.
"Tunggu!"
Sontak mereka berempat langsung berhenti. Tania segera berjalan menghampiri mereka. Dia berdiri di hadapan Sonya, dan …
PLAK …
Tangan Tania mendarat di pipi Sonya. Sonia langsung oleng dan hampir terjatuh. Dia memegangi pipinya yang memerah, lalu menatap Tania dengan penuh amarah. Teman-temannya berusaha untuk mengurangi rasa sakit di pipinya, tapi dia mengibaskan tangan temannya dan berdiri sendiri.
"Berani-beraninya ya kamu kurang ajar sama kakak kelas."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください