Tania menangis sejadi-jadinya. Dia bersimpuh sambil menunduk. Ada dua hal yang membuat dia patah hatinya. Ciuman itu, yang benar-benar membuat hati Tania tercabik-cabik, dan tingkah laku Cantika, yang tega mempermalukan dirinya di hadapan banyak orang. Hal yang paling menyakitkan bagi Tania adalah dipermalukan oleh sahabat sendiri.
"Kamu gila Can, kalau mau ngerjain Tania, pilih cara lain dong. Kamu tahu enggak, ini bisa menjatuhkan mental orang lain. Gila kamu ya?" Santi menatap tajam ke arah Cantika yang saat itu menyedekapkan tangannya sambil menatap Tania dengan tatapan jengah.
"San, kamu nggak tahu apa-apa. Tolong, Jangan ikut campur urusan kami. Aku tahu kamu bijak. Tetapi kebijakan kamu saat ini berada di tempat yang salah. Kamu tidak tahu apa yang sudah dilakukan Tania. Jadi tolong jangan ikut campur."
"Apa pun alasannya, itu keterlaluan." Santi tidak habis pikir, dua orang yang selalu lengket itu, Ternyata ada yang menaruh rasa benci sebesar itu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください