webnovel

Atas nama cinta

Tubuhnya yang terhuyung-huyung dengan kepayahan menerima kenikmatan bertubi. Sorot mata Nino yang membuat sekujurnya terasa terbakar. Debar jantung yang menguat seiring dengan desir aliran darahnya yang begitu deras. Otot-otot yang menegang, makin mengeratkan penyatuan keduanya. Bagian lembut yang di dobrak dengan tekstur berurat yang makin membengkak.

Arka yang selalu suka saat Nino menjadi terlalu rakus dengan menariknya pada klimaks bertubi-tubi. Terlebih dengan kalimat posesif yang membuat Arka merasa begitu di puja dari ujung rambut sampai kaki.

"Siap-siap aja, kamu mungkin bakalan lewatin ribuan kebosanan. Karna aku bakalan selalu jadi bayang-bayang kamu, sayang. Selamanya."

Ahhh... Nino memang yang terbaik. Arka yang merasa tertawan, mendadak menyukai keterbatasan yang di tawarkan.

.

.

.

"Mika, kamu kok nggak nunggu Fahri, sih?"

"Habisnya Fahri kelamaan, ada urusan apa sih sama Nabil?"

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ