Setelah dua Minggu berlalu, Putri sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasanya. Wanita itu sekarang lebih banyak diam, sejak insiden keguguran tersebut. Sinta sudah dihukum sesuai kesalahan nya, dia sudah masuk ke dalam penjara dan ternyata dia sudah normal kembali, dia sudah waras tidak seperti Sinta yang dulu kehilangan kewarasannya.
Putri tengah berada di atap rumah, menjemur pakaian suami dan anaknya. Setelah selesai menjemur pakaian, ia duduk di kursi yang memang disediakan oleh Adit. Wanita itu menatap kearah langit dengan tatapan kosong. Ia menyentuh perutnya dan air mata langsung menetas membasahi pipinya.
"Kenapa secepat ini nak? Mama belum melihat wajahmu dan belum menggendong mu. Tapi kamu sudah lebih dulu meninggalkan Mama. Yang tenang ya nak, jangan nakal di sana. Kalau anak Mama rindu, datang ke mimpi Mama ya..." Ujar Putri sambil mengusap perutnya yang sudah sangat rata.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください