webnovel

Menabrak Bantal Lembut

Setelah selesai melakukan tour di luar ruangan, kini Adi dan Tsubaki mulai masuk ke dalam gedung kelas untuk melihat ruang kelas dan aktivitas belajar yang ada

Tentu saja dengan dorongan dari Tsubaki, sekali lagi Adi dengan senyum tak berdaya harus mengikutinya dengan patuh menuju lantai satu

Memasuki lantai satu, Adi melihat beberapa kelas dan di dalamnya sedang berlangsung proses pembelajaran yang serius, tak mau menganggu dan juga tak mau merusak

Suasana berdua diantara Tsubaki dan dirinya Adi mengecilkan auranya, agar mereka tidak menjadi terpana atau terpesona

" Tsubaki san, aku melihat mu sudah bekerja keras, meski ini belum selesai tournya, tapi aku merasa tak enak, jadi tolong ambil ini untuk mu, sebagai energi tambahan untuk kamu" kata Adi sambil menyerahkan coklat lain yang ia simpan ke pada Tsubaki

" ahhh...kamu benar-benar memberiku ini?" tanya Tsubaki

" Ya memang ada apa? kamu ga mau?" tanya balik Adi

" Tidak, kenapa saya ga mau, baiklah berikan kepada saya" jawab Tsubaki dan kemudian mengambil coklat dari tangan Adi

Yang tak disadari Adi meski ini bukan hari velentine, namun memberi coklat kepada seorang gadis, juga berarti makna yang lebih manis

Meski itu bukan pernyataan suka, tapi bisa mengarah ke sana, karena coklat identik dengan sesuatu yang manis, sama seperti perasaan manusia khususnya kaum muda, manis hehehe

Setelah puas di lantai pertama, kemudian Adi dan Tsubaki melanjutkan ke lantai dua dimana, acara utama menunggunya

Berjalan menaiki tangga sambil dengan santai menatap sosok Tsubaki yang menawan, Adi hanya tertawa kecil memikirkan muka Tsubaki yang malu saat dia di intimidasi olehnya nanti

Merasakan tatapan Adi dari arah belakangnya, Tsubaki merasa jengkel namun ia tidak membencinya entah kenapa, mungkin karena tingkah Adi yang lembut

Membuatnya mengasosiasikan Adi sebagai lelaki yang tak akan macam-macam, padahal jika ia tahu, ia akan di tertawai oleh loli intan bahwa laki-laki yang dia anggap lembut adalah hentaiiiiii onichan

Saat Adi tertawa dia tak sadar bahwa jalannya adalah, posisi dimana untuk mereka yang turun tangga, jadi tanpa peringatan tiba-tiba saja ia menabrak Bantal Lembut

" ahhhhhh..." teriak seorang wanita yang terdengar sexy

Adi yang menabrak bantal lembut itu, tak bereaksi, karena ia merasakan perasaan di selimuti oleh bahan terbaik dari sebuah bantal, lembut dan wangi

Ya saat Adi menabrak ia tak segera bangkit, namun justru menghirup lebih aroma dari banyak wangi tersebut, setelah merasa cukup akan mencium ia mengalihkan pandangannya ke atas

Disana leher yang ramping dan halus terpangpang, terasa seperti siap untuk dihisap oleh dracula karena kehalusan dan keputihannya yang menawan

Naik ke atas lagi, wajah cantik dengan senyum tertentu sedang menatapnya, wajah ya yang cantik khas wanita Jepang membuat luluh hati yang melihatnya

Apalagi rambutnya yang panjang dikuncir lurus, jelas adalah bahan terbaik untuk dipegang saat berpacu, kedua mata kembali menatap

Dan entah kenapa seperti magnet Keduannya tak mau lepas " uhukk....suara batuk berasal dari Tsubaki membangunkan mereka berdua

" Ahhhh....maaf menabrakmu cantik" kata Adi sambil tersenyum dengan cerah ke arah wanita yang ia tabrak

" ara-ara tidak apa-apa, suatu kehormatan di tabrak oleh lelaki setampan kamu...fu.fu.fu.." jawab sang wanita dengan tertawa sambil tersenyum menyipit ke arah Adi

" Ya, sebagai permintaan maaf ku, ini hadiah buat kamu" kata Adi sambil mengeluarkan lagi coklat dari ruangnya

" aahhhh....kamu manis sekali, lain kali kamu bisa menabrak aku dengan bebas fufufu...." tertawa senang sambil menerima pemberian coklat Adi

" Nah karena kamu sudah mau menerima, mari berkenalan, saya Adi siapa nama kamu?" tanya Adi kepada wanita yang ia tabrak

" Akeno Himejima, salam kenal Adi Kun, baiklah kalo begitu sampai jumpa lagi " kata Akeno dengan senyum menawan dan berjalan menuruni tangga

" Hufttt orang sudah ke bawah tapi matamu masih melihat kesana " suara kesal Tsubaki terdengar

" hehehe..." Adi tertawa senang melihat ekspresi Tsubaki

" Kenapa kamu tertawa! apa ada yang lucu ?" jawab kesal Tsubaki

" Tidak, hanya saja aku baru sadar akan sesuatu yang serius" Adi berkata dengan wajah yang kini tampak benar-benar serius

Melihat Adi seperti itu tentu saja Tsubaki menjadi penasaran dan kemudian kembali bertanya " Apa? " tanyanya tanpa sadar

" Kemarilah" jawab Adi sambil meminta Tsubaki mendekat

Tanpa sadar Tsubaki mendekati Adi, dan ketika ia sudah berada di samping Adi, sambil menyisihkan kupingnya, bersiap mendengar apa yang Adi katakan

Tiba-tiba saja nafas hangat membanjiri pipinya, ia memerah tapi masih menahan karena tak lama Adi berkata " Saya menyadari ternyata...kamu cemburu" kemudian dengan cepat mengecup pipi Tsubaki

Dan berlari menaiki tangga " ahhhhhhh....hentaiiii...jangan lari kamu" teriak Tsubaki saat ia telah di cium pipinya oleh Adi

Meski begitu ia malu dengan perkataan yang disampaikan Adi kepadanya, tetapi ia merasa senang saat Adi mencium pipinya, jelas ini adalah sifat wanita ga jelasssss...wkwkwk

Maklum ketika rasa suka sudah mendominasi maka segalanya akan menjadi tumpul, begitu juga perasan dan pikiran yang akan berjalan lebih lambat seperti keong

Karena keberatan membawa cinta yang sedang dia rasakan, jadi tampak tidak rasional sikapnya saat ini

Setelah sedikit bermain dengan Tsubaki, pada akhirnya Adi membiarkan dirinya di tangkap di sebuah ruangan kelas yang kosong, saat Adi tertangkap

Segera Tsubaki dengan semangat mulai memegang tangannya dengan erat "lihattt...kamu tidak bisa lari lagi saat ini" berkata dengan senang, saat dia berhasil menangkap Adi

"Terus kamu mau ngapain?" tanya Adi sambil tersenyum

" Tentu saja membalas kamu" jawab Tsubaki secara sepontan

" Ohhh...begitu baiklah silakan" kata Adi kemudian mencondongkan pipinya ke arah Tsubaki, melihat ini jelas

Tsubaki merasa ada yang salah kemudian " kamu....kamu.....kenapa kamu dekat- dekat " kata Tsubaki Malu namun tetap tak membebaskan Adi

" Tadi kan katanya mau bales, saya sebelumya cium pipi kamu, jadi sekarang kamu bisa gantian cium pipi saya, adil kan" jawab Adi sambil tersenyum menawan

Mendengar perkataan Adi, Tsubaki baru saja sadar bahwa memang apa yang dikatakan oleh Adi adalah kebenaran, dia berkata akan membalas

Jadi karena tadi Adi menciumnya, bukankah dia harus mencium balik Adi sebagai balasan, memikirkan ini jelas ia sangat malu

Dan tanpa sadar wajahnya memerah " ahhh...itu...itu...bukan balasan seperti itu yang aku maksud" kata Tsubaki dengan malu saat ini

tanpa sadar Tsubaki sudah berganti panggilan dari formal ke yang lebih halus, " Tapi kan tadi kamu bilang begitu" kata Adi kembali meledek

Merasa ia tak tahan, Tsubaki kemudian melepas tangan Adi dan bersiap keluar dari kelas tersebut, tapi dimana Adi membiarkannya lolos

Dengan segera ia menarik pinggang Tsubaki ke dalam pelukannya, dan kemudian saat Tsubaki tak siap...( jangan berpikir lebih jauh, ini hanya sekedar pertukaran mendalam dari dua insan anak muda yang dimabuk asmara ok)

" Ahhhh...emmmmmmmm" Suara tertahan Tsubaki saat Adi sudah berhasil menyerang bibir lembut Tsubaki dengan miliknya

Kemudian seperti dalam drama, Tsubaki mencoba melepaskan diri, namun dengan skill Adi dan pengalamannya, segera perlawanannya cepat memudar dan secara perlahan menjadi aktif dan membalas Adi

Tsubaki yang dingin di luar tetapi hangat di dalam, ternyata menyimpan banyak kasih sayang yang terpendam, seperti keran yang terbuka ia

Dengan sadar, mulai meluapkan apa yang ia rasakan kepada Adi, karena Adi tak mau di ganggu tentu saja ia membuat penghalang yang berfungsi tak menganggu perbuatan baiknya

Jadi selama hampir 10 menit Tsubaki dan Adi berciuaman penuh kasih sayang, kemudian setelah merasa kurang nafas mereka berdua berpisah

" Ha..ha...ha..." Tsubaki yang masih dalam suasana yang memerah membenamkan dirinya ke pelukan Adi, dan Adi yang memeluk Tsubaki tersenyum penuh kemenangan

Ya cara yang tepat menaklukan mereka yang dingin adalah menyentuh dengan tepat inti mereka, dan sekejap mereka akan segera cair

Tentu saja beberapa faktor kusus juga diperlukan, seperti pesona pada pandangan pertama, perilaku, dan ketampanan serta tak lupa waktu menyerang yang tepat

Maka dijamin ia akan berhasil.

次の章へ