webnovel

Harem Pertama di Date A Live

Setelah sesi singkat ciuman, keduanya Adi dan Tamae membereskan kekacauan mereka

Melihat keduanya telah kembali rapih, Adi berkata " aku menunggumu di parkiran mobil ok" berkata Adi berbisik di telinga Tamae

Mendengar perkataan Adi, Ada rona memerah di wajah Tamae, mengetahui apa yang dimaksud Adi, Tamae tidak merasa penolakan

Justru perasaan berdebar dan lapar yang menantinya, kemudian keduanya berpisah. Adi keluar dari kantor dan dengan sadar membuat dirinya kurang di perhatikan

Turun ke bawah ke arah parkiran mobil guru dan menunggu Tamae untuk turun ke bawah. Setelah sampai di parkiran dan memilih tempat yang baik untuk menunggu

Memberikan sihir penghilang Adi menunggu Tamae dengan santai, tak menunggu lama 10 menit kemudian terdengar langkah kaki kecil, dan Sosok mungil Tamae turun ke bawah parkiran

Adi yang melihat Tamae segera menghilangkan sihirnya dan menyambut Tamae, keduanya tanpa banyak berkata menuju mobil Tamae dan masuk ke dalam bersama

Kembali membuat sihir tak terlihat, Adi memberikan ketenangan kepada Tamae agar ia bisa dengan tenang keluar dari sekolah, Karena Tamae takut ketahuan dengan rekan sesama guru dan muridnya, jadi Adi membuat dirinya tidak terlihat oleh orang lain kecuali Tamae

Tapi karena kekhawatiran Tamae, Adi hanya bisa tersenyum dan memberi pengertian, duduk di kursi belakang sambil tiduran

Ketika dirasa mobil telah meninggalkan sekolah dengan jarak yang jauh, Tamae kemudian membiarkan Adi duduk di sampingnya

" Kamu takut banget ketahuan sayang" berkata Adi sambil mengelus rambut Tamae

" Ya siapa yang menyuruh kamu, untuk begitu berani disekolah, kalo sampai ketahuan bukankah itu akan menjadi masalah besar" berkata dengan sedikit cemberut

" Heheheh.....ya ternyata Tamae sayang begitu takut kehilangan suaminya" goda Adi kepada Tamae

" Huuuu....siapa istri mu" berkata dengan malu membalas tetapi ada senyum di bibirnya

Mengemudi dengan perlahan, sampai setengah jam kemudian keduanya tiba di apartemen sewaan Tamae.

Keluar dari mobil, Tamae dengan cepat membimbing Adi menuju ke kamarnya, Melihat apartemen bangunan baru yang berlantai lima

Adi mengangguk, menyadari Tamae hidup dengan cukup Yaman, setelah menaiki lift ke lantai 3

Keduanya keluar dan menuju ke sebuah kamar yang ada di sebelah kanan koridor, melihat tanda 303 pada nomer kamar

Tamae membuka pintu dengan kuncinya, mempersilakan Adi masuk ke dalam, dengan wajah memerah Tamae menyiapkan sendal Kusus di dalam rumah

Seperti istri yang berbakti Tamae melakukan itu dengan telaten, tidak bisa tidak memujinya sebagai istri yang baik. Adi di ajak Tamae masuk ke dalam ruangan

Melihat ruangan yang terdiri dari satu kamar tidur, dengan ruang tamu dan dapur yang menjadi satu, serta kamar mandi yang terpisah dengan pancuran dan kloset

Tak lupa sebuah balkon untuk jemuran yang cukup luas, Membuat perhitungan luas kamar yang seukuran 70 M ² Adi membuat kesimpulan bahwa Tamae punya penghasilan yang lumayan atau dengan kata lain keluarganya dari kelas menengah

Terlebih dari perabotan dan juga peralatan elektronik yang ada, dengan kualitas kelas menengah semakin menguatkan dugaan Adi

" Sayang keluarga kamu cukup mampu?"

" Ya sayang, aku anak tunggal dan ayah ku punya perusahaan kontruksi sedang" jawab Tamae sambil membawakan teh dan juga kue ringan kepada Adi

Duduk dengan perlahan di samping Adi, Tamae kembali ke mode istri yang berbakti dengan cekatan dan telaten, menuangkan teh untuk Adi

Mendesah dalam hatinya Adi berkata, Ya perempuan Jepang yang baik, selalu melayani suaminya dengan telaten

Terlepas dari segala kekurangannya, perempuan Jepang memang salah satu wanita yang baik dan bertanggung jawab untuk dijadikan istri

Tentu tidak semua wanita, tapi rata-rata seperti itu, ya perempuan timur memang berbakti dan suatu kepuasan menikahi mereka

" Kamu nampaknya sangat siap menjadi seorang istri sayang" goda Adi setelah meminum teh yang dituangkan Tamae

" Emmmm....iyaaa aku selalu membayangkan memiliki suami sayang, terlebih sejak kecil ibuku mengajarkan bagaimana cara berbakti dengan baik kepada suami dan tak lupa menjadi ibu yang baik dan bertanggung jawab untuk keluarga"

" Aku sangat bersyukur memiliki istri seperti kamu sayang" jawab Adi dengan senyum tulus

Mendengar pengakuan Adi, ada rona memerah di pipi Tamae menunjukan suasana hati yang bahagia

" Sayang tapi aku juga bingung, wanita manis dan sebaik kamu kenapa belum menikah?" tanya Adi kepada Tamae karena dia merasa dengan sosok dan kepribadiannya seharusnya tidak sulit untuk mendapatkan suami atau pacar

Mendengar pertanyaan Adi, Dengan ragu Tamae menjawab " Sayang sebenarnya aku pernah memiliki calon suami yaitu teman sekelas ketika aku SMA, hubungan kita berlanjut hingga lulus

Dan saat kita akan menikah, aku menyadari bahwa dia selingkuh di belakang ku, jadi aku memutuskan dia" jawab Tamae

" Alasan selingkuhnyakenapa?" kembali tanya Adi penasaran

" Dia berkata, selama kita berpacaran aku tidak pernah memberikan dirinya kesempatan untuk berhubungan sex dengan ku" jawab Tamae malu kemudian melanjutkan

" Aku waktu itu punya prinsip untuk memberikan malam pertamaku setelah menikah, karena aku teringat didikan dari ibuku, berikan hal paling berharga seorang wanita kepada suaminya atau orang yang kamu cintai

Sedangkan untuk mantan ku, disisi lain aku masih ragu dan ingin mengujinya, tapi sayang sebelum aku ingin memberinya kesempatan aku menyadari bahwa dia telah berselingkuh di belakang ku

Menyadari hal itu aku dengan tegas putus dengannya" kata Tamae mengakhiri

" Ohhhh...gitu, terus kenapa masih jomblo sampai saat ketemu aku?" tanya kembali Adi

" itu....itu.....aku jadi sangat selektif dalam memilih pacar berikutnya dan banyak menuntut serta membuat batasan yang banyak bagi mereka yang ingin menjadi pacarku, sehingga banyak yang mundur" kembali berkata dengan malu

" Pantes kalo alesannya begitu, terus kenapa kamu mau Nerima aku?" tanya Adi kembali

" Aku ga tahu, aku ngerasa sangat sayang sama kamu, ketika kamu menyatakan cinta pada ku, dan seperti burung yang akhirnya menemukan sarang, aku merasa sudah menemukan jodohku" berkata dengan wajah yang penuh kegembiraan saat menatap Adi

" Meskipun aku murid mu? " heheheh kata Adi sedikit meledek

" Emmm...emmmm" jawabnya malu

" Baiklah kalo begitu, bukankah sudah saatnya kita makan malam?" kata Adi mengalihkan topik

" Ahhh...iya benar sayang, kamu bisa mandi dulu aku sudah menyiapkan baju ganti untuk kamu, kemudian aku akan masak" berkata dengan sedikit panik dan berjalan ke arah dapur

" Baiklah sayang tidak usah terlalu gugup" kata Adi mengingatkan dan menuju kamar mandi untuk mandi

Setelah setengah jam mandi dan berganti pakaian, Adi melihat Tamae yang telah memasak makan malam untuk keduanya

Membantunya sebentar, dan setelah menata makanan di meja makan, keduanya mulai makan dengan harmonis

Memuji masakan Tamae dengan penuh, suasana di atas meja makan semakin memerah

Setelah keduanya makan malam bersama, Adi kemudian bersantai menonton tv di ruang tamu

Sedangkan untuk Tamae, dia kemudian mandi dan berganti pakaian di kamar

Saat Adi sedang asik menonton tv, samar-samar bau harum sampo yang wangi memasuki hidungnya, mengalihkan pandangannya ke arah belakang

Adi melihat Tamae yang dengan wajah memerah, berjalan ke arah Adi dengan mengenakan baju tidur berwarna pink yang tipis

Melihat baju tidur Tamae yang cukup sexy Adi menjilat bibirnya dan melambaikan tangannya untuk membiarkan Tamae duduk di sisinya

Dengan Patuh Tamae, duduk di sisi Adi dan dengan lembut merebahkan dirinya ke sisi Adi

Mencium harum tubuh Tamae yang bercampur sampo, Adi menjadi gelisah dengan perlahan mulai membelai dengan lembut pinggang Tamae

Merasakan belaian lembut Adi, Tamae menjadi kaku sesaat dan tak lama kembali normal dan mulai semakin melunak

Keduanya terus mempertahankan posisi menonton sambil membelai, sampai saat malam semakin gelap, seperti sebuah tanda keduanya saling melihat satu sama lain dan mendekatkan keduan bibirnya

Dan tak lama ciuman Perancis basah bergema di depan tv, keduanya mulai dengan bergairah saling membelai

Tak tahan dengan penghalang, Adi mulai membuka baju tidur Tamae, dengan sedikit bergidik Tamae membiarkan Adi membuka baju tidurnya

Dan apa yang menyambut Adi adalah, dalaman hitam sexy berendra, di balik baju tidur

Melihat kulit yang putih halus, dan melihat ke arah dada Tamae yang berukuran C, Adi sangat puas, dengan sosok kecil Tamae yang luamayan untuk sebutan Toge Pasar

Membuka bajunya dan celananya, dada bidang dengan 8 kotak terlihat, melihat tubuh sexy Adi, ada rona memerah bercampur nafsu di wajah Tamae.

次の章へ