Adi yang melihat bibir merah Hiromi, tidak bisa lagi menahannya dan melumatnya dengan penuh nafsu, keduannya terus berciuman sampai lelah, hingga akhirnya adi dan hiromi memisahkan ciuman dalam, yang berlangsung selama 10 menit.
Saat ciuman keduannya terpisah, terlihat jaring kristal dari keduannya menggangtung, menatap mata hiromi yang panas, dan melihat dada besarnya yang mulai naik turun tidak beraturan, adi kembali mencium hiromi dengan lebih dalam, tetapi kali ini disertai dengan pelukan yang mesra, dengan tangan kanannya, meremas kepala hiromi dan tangan kirinya mulai, membelai dengan liar pantat hiromi yang bulat.
""Ahhhhhhh"' desahan hiromi keluar dari mulutnya yang cantik, tetapi sesaat kemudian kembali dilumat oleh bibir adi, dan kali ini adi memainkan lidahnya di dalam mulut hiromi, meski awalnya hiromi kaget dan tidak terbiasa, tetapi seiring berjalannya waktu, dia mulai menaggapi adi dengan bergairah.
Dan kini tangannya juga tidak bisa diam, mulai membelai kepala adi dengan keras, dan meremas adik kecil adi dengan lembut perlahan dan konstan.
Adi yang mengalami rangsangan atas dan bawah, tidak bisa mendesah nikmat....""Ukhhhhhh"' tapi saat ia akan meneruskan desahannya, kini bibir hiromi menangkap bibirnya kembali.
Seakan keduannya tidak puas, dan mulai makin berani melayani satu sama lain, adi menggendong tubuh hiromi seperti putri menuju ruang tamu, tanpa memutuskan ciuman basah mereka.
Merebahkan tubuh hiromi di kursi ruang tamu, adi menatap dalam hiromi sambil mengatur nafasnya yang mulai sesak, dan begitu juga hiromi mentap adi begitu menawan setelah memisahkan ciumannya.
Saat adi bersiap untuk melanjutkan ke acara berikutnya, suara intan datang mengingatkan adi [Onichannnnn hentai..... apakah kakak berniat untuk menjadikannya istri kakak, atau hanya menjadikannya teman kencan? Jika kakak ingin menjadikannya istri kakak, kakak harus membuat sumpah suci dengannya, untuk mengikat jiwa kakak dan dirinya, ok intan cuma mau bilang itu, selagi kakak dalam mode 18 +, intan akan off dulu]
Mendengar penjelasan intan, adi tidak berpikir lebih banyak lagi, mengerti bahwa hiromi juga termasuk ke dalam tipenya dan juga untuk momen pertama kalinya, pasti spesial jadi hiromi harus menjadi istrinya.
""Sayang, maukah kau mengikat janji suci dengan ku"" memeluk hiromi sambil duduk di kursi dan membelai pipinya, dan menatap dengan penuh gairah langsung ke matanya.
Hiromi yang ditatap oleh adi, memiliki jantung yang berdetuk kencang, terlebih ketika adi memintanya untuk membuat janji, merasa ia telah jatuh cinta pada adi, dan tidak mau melewatkan kebahagiaanya lagi, hiromi mengangguk dengan tegas, ""Baiklah kalo begitu ikuti kata-kata ku, sayang"' menggenggam kedua tangan hiromi dengan kuat sambil menatap dalam ke arah matanya.
""Saya Adi Setiawan, bersumpah demi Tuhan, akan menjadikan Hiromi Tanaka sebagai istri saya, dan membuatnya bahagia dengan segala upaya saya, Baik di dunia ini maupun dunia lain, hingga takdir memisahkan kita di kematian"" dan kemudian hiromi pun mengulangi janji yang telah adi buat, dan saat hiromi menyelesaikan janjinya, seberkas cahaya terang menerangi keduannya, dan ada simbol bulan yang terbentuk di kening hiromi untuk sesaat dan kemudian menghilang.
Hal ini tidak luput dari mata adi, dan ia beranggapan bahwa itu adalah tanda bahwa hiromi telah menjadi istrinya, dan mereka telah diberkahi oleh Tuhan.
Tidak menunggu lebih lama lagi, adi kembali mencium hiromi dengan lebih dalam, tetapi kali ini dengan lebih lembut, karena ada perasaan cinta selain gairah.
Dan hiromipun melayani adi dengan sangat antusias, dan mulai tenggelam dalam hasrat dan cinta, hingga perlahan adi mulai melepas satu persatu kancing kemeja hiromi, membukanya dengan penuh minat dan tampak seketika, pakaian dalam linger hitam yang seksi tampil di depan mata adi, dengan dada indah hiromi yang besar dan bulat, rapih terbungkus cantik di baliknya.
Menatap dengan penuh perhatian, adi tidak bisa lagi menahan panas di dalam dirinya, dan membuka bajunya di depan hiromi, apa yang disaksikan hiromi adalah tubuh adi yang kuat, dengan otot tubuh sixpack ya, yang semakin membuat adi terlihat seksi.
Menjilat bibirnya, seakan menatap makanan yang lezat, adi mendekati hiromi sambil berbisik menghembuskan nafasnya ke kuping hiromi "'Kamu suka sayang?"" menatap kembali ke arah hiromi, dan hiromi yang ditanya seperti kelinci kecil yang mengangguk dengan senang.
Tidak menunggu lebih lama lagi, adi membuka linger sexy hiromi dengan lembut dan perlahan, dan setelah dengan mulus menurunkan lingernya, adi menatap dengan penuh penghargaan, kepada dua gunung indah hiromi di depannya, mereka bulat dan putih dengan kuncup berwarna pink di puncaknya, seakan memanggil adi, untuk menaikinya adi mengulurkan tanganya dan meremas dengan lembuh ""Ahhhhhhh..."" desah hiromi menyembur ke wajah adi.
Tidak mau berhenti disitu, adi mulai melumat dada hiromi dengan semangat, menjilat, menghisap, dan menguleninya dengan seksama. Sampai ""Shhhhhhhh.....ahhhhhhhhhhhh"" desahan hiromi terus membanjiri wajah adi, dan seakan tidak sabar, tangan hiromi mulai membelai daerah kemaluan adi dengan intens... adi yang mulai merasa, sesak di celananya, menurunkan tangannya, dan mencoba membuka rok hiromi dengan tergesa, hiromi yang melihat adi susah membuka roknya, perlahan menaikan badannya untuk memudahkan adi menurunkannya, dan saat rok terlepas.
Adi menghentikan proses menyusuinya, mentatap dengan penuh ngairah ke arah hiromi, yang kini sudah sesak bernafas dan matanya mulai kabur oleh kenikmatan, membuka celana serta cd nya untuk membebaskan adik kecilnya yang telah tersiksa selama ini. Hiromi yang melihat adik kecil adi, untuk pertama kalinya menahan tegukan, melihat ukuran dan ketegangan yang kuat, menjulurkan tangannya dengan sangat alami, dan mulai membelai maju dan mundur dengan perlahan.
Adi yang merasa sangat yaman hanya mendesah"" ahhhhhh terussss...sayang..ya seperti itu, buat lebih halus lagi"' dan hiromi yang mendegar desahan adi, mulai menuruti kemauan adi, mengocok perlahan dan berirama, hingga akhirnya adi mulai merasa kurang puas, membuka matanya dan berbisik di telinga hiromi, hiromi yang mendengar permintaan adi, menatapnya dengan penuh malu tetapi hanya menundukan kepalanya, dan segera adik kecil adi di balut olah kehangatan dari mulut hiromi, meski awalnya canggung dan masih kaku.
Tetapi seiring berjalannya waktu, mulai terdengar suara menghisap yang kuat""emmmmmm...emmmmm....emmmmmmm"" suara mulut hiromi yang semakin cepat menghisap adi kecil adi. Adi yang merasa sudah tidak tahan, menghentikan tindakan hiromi, dan segera merebahkan tubuh hiromi sepenuhnya di atas kursi.
Hiromi yang direbahkan adi hanya bisa pasrah dan bernafas kencang, terlebih saat adi menghilangkan cdnya, tiba-tiba hiromi merasa sangat dingin dan bebas, tanpa menunggu terlalu lama, ia tersentak oleh ciuman adi yang dengan penuh gairah di lubang surgawinya, ""Ahhhhhhhhh....sayangggggg...IKU...IKU...Ikuuuuuuu"" adi yang mendengar desahan dan rintihan hiromi, menjadi lebih bersemangat dan mulai mengobok lebih dalam lubangnya ""slurppppp...shhhhhh.....slurpppppppp"" dan akhirnya lima menit kemudian....hiromi mendesah panjang, sambil menggigil di sekujur tubuhnya....""Ahhhhhhhh....kimochiiiiiiiii....."" dan adi yang menerima siraman air kenikmatan, menghisap dan menelkannya dengan rakus.
""Haaaa...ha...ha....haaa..."' nafas adi dan hiromi saling memburu, tak menungu lebih lama adi, menggendong hiromi menuju ke kamar tidurnya, membuka kamar dan melihat kasur yang cukup untuk dua orang, adi segera merebahkan hiromi di atas kasur. Menciumnya lagi dengan panas, dan menghisap sebentar kedua gunung hiromi, adi berbisik pelan kepada hiromi, ""Sayang aku mulai yah"'
Dan hiromi yang mendengar suara adi, hanya mengangguk sambil berbisik ""sayang be gentel, ini pertama kalinya aku"' pinta hiromi dengan wajah yang sudah penuh nafsu. Dan adi yang mendengar ini hanya membalasnya tersenyum, sambil membuka posisi kaki hiromi menjadi M, dan mulai dengan menggesek-gesekan adik kecilnya di pinggir lubang surgawinya ""ahhhhhhhhh....dame...dame....sayang...""seakan menjawab permintaan hiromi yang sudah tidak kuat, adi mulai memasukan adik kecil nya dengan perlahan""Ukhhhhh""desah hiromi dibarengi oleh adi ""Ahhhhhhh"" hingga perlahan adi terus mendorong adik kecilnya ke dalam lubang surgawi hiromi, hingga ia sampai di satu tempat yang menahan laju terobosannya, dan adi pun sadar ini adalah lapisan kertas tipis yang menghalangi hiromi untuk sepenuhnya menjadi wanitanya.
Berbisik dengan lembut ke telinga hiromi ""sayang tahan sebentar yah, ini agak sakit dikit"" bisik adi dengan lembut sambil menatap hiromi, dan hiromi hanya menggangguk dengan pelan, berpikir untuk mengurangi rasa sakitnya, adi mulai mencium hiromi dengan intens, dan memainkan dua gunungnya dengan lebih berani. ""Emmmmmmm....muachhhhhhh....ahhhhhh"" desahan lembut hiromi terus datang dan membuat sedikit longgar lubang surgawinya, seakan melihat hiromi yang mulai rileks dan tidak tegang lagi, adi mulai mengambil ancang-ancang, menarik dengan lembut adiknya sedikit keluar, dan dengan seketika memasukaannya dengan tegas ""Ukhhhhhhhhhh"" hiromi tersentak dengan kaget, dan sesaat ada butiran kristal air mata yang merembes di matanya. Melihat itu adi mengecup dengan lembut air mata yang menetes di pipinya, dan warna merah bunga dengan penuh membasahi sprai menjadi sedikit merah.
Menyesuaikan kondisi hiromi yang kesakitan, dengan lembut dan penuh perhatian adi mulai an bibir hiromi, kemudian mata, leher dan akhirnya dadanya yang cantik....mendesah kembali hiromi "'emmmmmmmm.....sayang kamu bisa bergerak"" suara hiromi memecahkan keseriusan adi dalam menyusui, seakan telah di beri lampu hijau, adi mulai mengerakkan pinggulnya manju mundur, dan perlahan namun pasti menjadi semakin kencang dan penuh tenaga ""Plokkk....plokkkk...plokkk...plokkk..plokkk....."" suara keluar masuk yang disertai dengan cipratan air, bergema terus di dalam kamar.
"Ahhhhhhhhh....terus sayang...terusss....lebih cepat...."" pinta hiromi yang telah masuk ke dalam kenikmatan kepada adi
""Ummmm...iya...tenang sayang...ha...ha...ha....""
Desah adi dengan penuh nikmat, tak mau hanya megedor lubang surgawi hiromi, adi mulai melumat kembali dengan rakus dada hiromi, dan menciumi sekujur tubuhnya, ronde primitif itu berlangsung hingga setengah jam, dan tak lama hiromi mengejang dengan kuat, ""ahhhhhhh....iku...iku...ikuuuuuuuuuuuuu...kimochiiiiiiii"" teriak hiromi sambil memeluk erat adi dan mengencangkan rahimnya, dan tak lama semburan air sungai yang deras, membasahi adik kecilnya.
Melihat hiromi yang memejamkanmatanya dengan puas, adi bernafas dengan sesak "'ha...ha..ha....."" tapi dia tahu dia belum keluar, jadi dia harus melanjutkan putaran ini, meminta hiromi yang mulai sadar dari Klimaksnya, adi membalikan hiromi dan memintanya untuk menaikan pantatnya dan bersiap menembus kembali lubang surgawinya dari belakang"" emmmmmmmm"" desah hiromi menahan kenikmatan saat adik kecil adi mulai menusuknya kembali dan tak lama.....suara tepukan tangan kembali terdengar dengan yaring di ruangan itu, berbarengan daengan suara rintihan dari hiromi dan desahan nikmat dari adi.
Hingga satu jam kemudian adi yang mulai mempiston hiromi dengan cepat ""plok...plokk....plok...plok...plok..."" menaikan tenaganya seakan siap menembakan jutaan prajurit untuk menaklukan benteng hiromi, dan hiromi pun berteriak ""ahhhhhhhhhhhhhhh....iku....iku.....ikuuuuuuuuuuuuu""
""ahhhhhhh.....ha.....ha.....Cuminggggggg...."" desah panjang adi, menyudahi pertempuran, dan sesaat kemudian banjir menjebol benteng hiromi, dan memenuhinya.
Adi dan hiromi pun terkapar dengan penuh lelah di atas kasur, setelah beberapa menit istirahat dan mengembalikan tenaganya, adi memeluk hiromi yang mulai bernafas teratur sehabis pertempuran, membuka matanya dan melihat adi di depan matanya, ada pancaran kasih sayang yang tak terlukiskan di matanya, seakan tahu hiromi memandangnya dengan penuh cinta, adi mengecup lembut bibirnya dan perlahan tidur sambil berpelukan di atas kasur, menutup hari yang telah berganti dengan tidur yang mereka butuhkan.
###################
Pagi bersinar dengan damai di langit, dan aroma pagi yang cerah samar-samar menerobos jendela di sebuah apartemen, di balik jendela itu ada sepasang tubuh manusia yang masih saling menjerat dengan penuh kasih sayang.
Adi yang perlahan bangun dari tidurnya, membuka matanya dengan penuh senyum, menengok kesamping melihat wajah cantik hiromi, yang kini terlihat lebih muda seperti usia 20 an, tidak bisa tidak mendesah betapa beruntungnya dia, mempersembahkan keperjakaannya kepada hiromi.
Membelai dengan lembut, rambut yang menutupi wajahnya, adi kini dapat yakin dia telah menemukan istri yang cantik, dengan wajah ya yang rupawan, bibir merah yang cantik, hidung yang indah, dan mata yang menawan membuat siapapun yang melihatnya menjadi terpana.
Dan seakan, menyadari hari yang telah pagi, perlahan bulu mata lentik hiromi bergetar dan tak lama, matanya terbuka melihat ke arah adi yang sedang menapnya penuh cinta, dia tersenyum manis, ""Ohayooooo....Anata"" katanya mesra kepada adi.
""Ohayao....hiromi"' membalas dan mencium kening hiromi dengan lembut, dan keduannya pun membuka pagi dengan obrolan ringan yang penuh cinta di atas kasur. Tentu dengan tambahan ciuman dan belaian mesra yang mereka tambahkan, hingga suara perut dari hiromi memecahkan situasi ""groammmm"" hiromi tersenyum malu menguburkan kepalanya di balik selimut. Dan adi yang melihat ini tertawa sambil berbicar ""Hahahah...sayang kamu pasti lapar ya sehabis sesi semalam""
""Huuuuu....siapa yang tidak berbelas kasian kepada istrinya semalam, dan hampir membuat tubuh ini mati lemas"" balasan hiromi kepada adi
""heheheh...abis kamu terlalu menawan sayang, maaf aku tidak bisa menahannya"' berkata lembut dan memeluk hiromi
""Emmmmmm...baiklah anata, aku akan menyiapkan sarapan untuk kita"' mencoba bangun dari tempat tidur, dan sesaat ada suara bukaan seperti tutup botol ""Ploooook"" dan seketika itu wajah hiromi menjadi semakin panas dan memerah.
Adi hanya bisa mendesah dengan senang, saat melihat wajah hiromi yang malu, dia baru saja akan bilang bahwa adiknya masih suka di dalam pelukan rahimnya.
Mencoba menghindari rasa malu, hiromi melangkah kan kakinya, tapi baru saja mau menapakan kakinya, dia berteriak ""Aduhhhhhhh"" dan adi yang mendengar teriakan hiromi segera memeluknya dan kembali membaringkannya di kasur ""kamu baru pertama kalinya, jadi akan wajar bila sakit, terutama berjalan dan buang air kecil akan ada sedikit yeri, jadi hari ini kamu istirahat aja, biar aku yang menyiapkan sarapan untuk kita berdua"" berkata dengan penuh perhatian kepada hiromi.
Dan hiromi yang dibujuk adi, tersenyum manis, dan mengecupkan bibirnya di pipi adi, sambil menganguk dengan patuh.
Adi yang melihat hiromi sudah patuh, keluar dari kasur, dan tak pelak tubuh yang atletis kembali terpangpang dimata hiromi, dan hiromi tidak bisa mendesah melihat adik kecil adi yang berukuran besar dan panjang, membayangkan dirinya semalam ditaklukan oleh adik kecil adi, dia memerah dan malu.
Adi yang melihat reaksi hiromi hanya tertawa dan berkata ""Kurang semalem sayang...tapi maaf kamu belum bisa makan saat ini, nanti yah tunggu sembuh dulu....hahahahah"" tertawa adi membalas ekspresi malu hiromi, utuk bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan di tanggapi dengan teriakan dari hiromi ""Baka....anata...baka...""
Membenamkan kembali kepalaya di balik selimut, tapi setiap kali dia teringat kejadian semalam hatinya tidak bisa membangkitkan kembali gairah kenikmatan, yang untuk pertama kalinya dia rasakan.
Sedangkan adi yang kini di kamar mandi, sedang melihat sekujur tubuhnya yang dipenuhi oleh cetakan merah cupang, dari hiromi di sekitar leher dan juga dadanya, menggelengkan kepala sambil tersenyum, adi bergegas menyelesaikan mandinya.