Ramon panik, dia mendengarnya. Isi pikiran Rimonda yang kacau dan penuh akan amarah, dia terlihat berlari menuju ke tempat yang dia tau akan membawanya untuk bertemu dengan sang adik. Sayangnya dia lupa jika dia tidak akan bisa masuk kecuali dengan bantuan Caesar.
Ramon terdiam, menatap ke arah taman yang sepi. Tidak ada apa pun di sana kecuali tanaman yang memang sudah ada sejak dulu, dia kebingungan. Apakah harus dia pergi untuk meminta bantuan Caesar? Bisa bahaya jika Rimonda benar-benar membunuh tiga Iblis itu di Istana es.
Panik, bingung, takut, khawatir, bahkan cemas adalah hal yang wajar dirasakan oleh Ramon saat ini. Dia akhirnya berbalik lagi, berniat menemui Caesar untuk meminta tolong. Bahkan dia lupa tentang kekuatan teleportasi-nya yang bisa dia gunakan. Tapi langkah kakinya langsung terhenti saat mendengar suara ledakan keras.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください