Apa yang mereka lakukan hanyalah diam, menatap satu sama lain dengan bentuk pemikiran yang berbeda. Kepercayaan yang terbentuk sejak awal mulai terkikis sejak kemarin, semuanya seperti sebuah mimpi walau pada akhirnya apa yang terjadi pada mereka adalah kenyataan yang sesungguhnya.
Rasa percaya yang hancur mulai mempengaruhi dirinya, menunjukkan tatapan kecewa dan tidak percaya adalah hal yang dia lakukan sejak bertemu gadis di hadapannya itu. Tangannya meremat kuat pakaian yang dia kenakan, mengabaikan bahwa waktu terus berjalan.
Tidak ada yang berniat membuka suara, mengabaikan segala hal hanya untuk mencoba menyatukan situasi dan diri mereka di sana. Sampai Rimonda bangkit dan langsung mendekati Sean untuk meminta maaf pada pria itu, walau dia sangat tahu Sean kecewa dan marah padanya.
Tapi dia ingin mencoba hal yang seharusnya dia lakukan sejak awal, yaitu meminta maaf dan juga menjelaskan semua hal terjadi saat ini.
"A--ku...."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください