"Kau bodoh! Sangat bodoh!"
Suara teriakan itu terdengar menyakitkan bagi seorang pria yang tengah menunduk, dia tidak berani menatap ke arah seorang pria yang menatapnya penuh ketidakpercayaan atas apa yang baru saja dia dengar.
Bagaimana bisa dia harus mendengar fakta ini, fakta yang bisa membuat hubungan mereka dan yang lain hancur. Untung saja pria bermanik coklat itu mengatakannya pada dirinya, mengingat dia jarang bertemu dengan yang lain. Tapi dia tetap tidak suka akan fakta yang harus dia rahasiakan ini.
Apa lagi dia tidak suka menyembunyikan apa pun dari yang lain, dan dia hanya bisa menghembuskan nafas kasar menatap kesal pada pria itu "sekarang kau mau apa? Mengatakannya pada Rimonda atau diam seperti ini!?"
Pria itu menggeleng kepalanya, menatap memohon pada pria yang berada di hadapannya. Jika saja dia tidak asal berbicara tadi mungkin pria itu tidak akan tau soal ini, dia melupakan fakta bahwa dia tidak ada di kamarnya dan dia berada di kamar si kembar saat ini.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください