Caesar tersenyum miring, melihat pria Iblis itu yang menatapnya terkejut. Maniknya membulat sempurna menatap Caesar yang terlihat tidak suka akan kehadirannya di sini.
Caesar melirik ke arah Ramon dan Irene yang sudah kelelahan, ternyata Caesar tidak bisa menganggap remeh lawannya kali "apa kabar kakak" ucap Caesar membuat Ramon dan Irene terkejut.
Kakak?
Apa mereka tidak salah dengar? Apa Caesar mengenal pria itu, makanya dia bisa memanggil dengan santai seperti itu. Bahkan dengan sapaan kakak, jelas ada yang Caesar sembunyikan dan keduanya penasaran akan hal itu.
Tapi pria Iblis itu langsung tersenyum lebar, menatap ke arah Caesar yang terlihat marah padanya.
"Kenapa kau marah? Apakah karena aku?" tanya pria itu dengan santainya mendekati Caesar.
Keduanya saling bertatapan, menatap manik satu sama lain sampai Caesar memukul wajah pria itu dengan kuat. Caesar menghembuskan nafas lega saat melihat pria yang dia kenal tersungkur di hadapannya. Dan itu juga karena dirinya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください