Bibirnya merenggut, maniknya menatap tajam ke arah tiga pria di hadapannya. Sesekali dirinya mencibir akan kelakuan mereka yang tidak ada benarnya, bahkan Irene hanya bisa diam mendengarkan ocehan Rimonda yang tidak ada habisnya.
Sangat jelas, bahwa apa yang terjadi pagi tadi hanyalah kecelakaan. Tapi kecelakaan itu membuatnya Rimonda menunjukkan raut wajah masam, dengan manik yang terlihat begitu dingin untuk yang lain gapai. Jelas tidak akan mudah untuk merubah mood Rimonda yang hancur saat ini.
Bahkan Ramon memilih diam karena dia juga salah, dan dia juga tidak mau kena semprot Rimonda yang kalau marah tidak pernah main-main. Sekali marah, dia akan berubah seperti Iblis tanpa hati nurani seperti saat ini contohnya. Caesar yang gugup tidak sengaja menumpahkan minuman.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください