Malam semakin larut, angin malam berhembus semakin dingin bahkan terasa menusuk hingga ke tulang. Aku tak tahan lagi berdiam diri di luar, ingin mendekati api unggun pun aku tak berselera karena kulihat Sadin masih duduk di sana. Kembali ke tenda juga, aku tak berminat lagi karena artinya aku akan berpapasan dengan Sadin. Bisa saja dia pun ikut bergabung di dalam tenda. Untuk menghindari itu karena aku sedang tidak ingin berinteraksi apa pun dengan wanita itu, aku pun memilih masuk ke dalam kereta.
Begitu berada di dalam kereta, kurasakan suasana di sini cukup hangat. Aku pun perlahan mencoba merebahkan diri di kursi panjang yang ada di dalam kereta yang ukurannya cukup luas sehingga aku bisa berbaring di sana.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください