"Hm, begitu." Akhirnya aku hanya bergumam dan dia membalasnya dengan anggukan kepala.
"Oh, iya. Kenapa para Uruk-hai itu bisa meledak?" Atensiku teralihkan, kini aku tengah menatap ke arah Octans. Dialah pemilik suara yang baru saja ikut bergabung dalam pembicaraanku dengan penyihir tadi.
"Karena pasukan perang mereka memang terbagi menjadi empat pasukan. Pasukan berpedang, pasukan pemanah, pasukan penombak dan pasukan bunuh diri. Uruk-hai yang meledakkan diri mereka tadi adalah pasukan bunuh diri." Aku manggut-manggut mengerti mendengarnya. Sekarang aku paham kenapa para Uruk-hai itu memegang senjata yang berbeda-beda. Sedangkan Uruk-hai yang tidak memegang senjata ternyata merupakan pasukan bunuh diri. Sungguh mengerikan berperang melawan pasukan Uruk-hai ini. Aku harap di masa depan nanti, aku tidak akan pernah mengikuti peperangan di mana musuh kami adalah Uruk-hai lagi.
"Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!"
"Waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください