Mendapatkan restu dari ibu akan sangat mudah jika ayah telah memberikan restu sebelumnya. Aku merasa lega karena perjalananku kali ini mendapatkan izin dan restu dari orang tuaku. Setidaknya kini aku tak akan dihantui rasa bersalah lagi dalam mengarungi perjalananku.
Seorang diri aku kini, di dalam kamarku ... menyiapkan barang-barang yang menurutku penting untuk kubawa dalam perjalanan. Sebuah ingatan pun terlintas di benakku, sebuah ingatan yang terjadi beberapa hari yang lalu. Di sana, di rumah Nenek Kaedh ... sebuah ingatan yang membuatku mengambil keputusan penting ini.
"Jadi beginilah masa lalu Zero. Penuh dengan luka, air mata, amarah, pertumpahan darah dan cinta," ucapku setelah kusaksikan sampai selesai ingatan Zero yang entah bagaimana bisa tersimpan di dalam buku yang masih kugenggam di tangan.
"Begitulah, Putri," sahut Nenek Kaedh singkat.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください