"Chen? Apakah kau tak ingin mengatakan namanu sesungguhnya?" tanya Yang Si Qi yang agaknya merasa aneh. Laki-laki berparas tampan itu hanya menyebutkan nama marganya, dan hal itu membuat rasa janggal di hati Yang Si Qi. Namun demikian setelah itu, dia sendiri menghormati apa pun yang laki-laki itu katakana. Bisa jadi laki-laki itu adalah keturunan bangsawan, atau salah satu anggota kerajaan di sini. Jadi, dia berusaha untuk menutupi identitasnya dengan sangat baik dan apik.
Tak berapa lama setelah mereka saling diam, sampailah mereka kembali ke dalam sebuah pondok. Entah kenapa, pondok ini seolah menyatu dengan lebatnya hutan pinus. Bahkan sepertinya, bagi orang yang tak mengenal tempat ini dengan baik, akan sulit sekali pondok ini ditemukan. Bahkan, aura dari pondok ini benar-benar sangat netral. Bau-bau kehidupan manusia pun nyaris tak tercium sama sekali oleh bangsa iblis atau bangsa siluman sekalipun.
Chen Liao Xuan agaknya cukup takjub dengan siapa yang membuat gubug ini. Sebab yang dia tahu, hanya biksu-biksu kelas tinggi yang memiliki ilmu seperti ini.
"Gubug ini, siapa yang membuatnya?" tanya Chen Liao Xuan pada akhirnya. Anqier masih belum sadarkan diri, membuat Yang Si Qi meracik sebuah ramuan untuk sahabatnya itu.
"Tentu saja Paman Liu Ming Tse yang melakukannya. Dia adalah salah satu tabib suci di sini. Jadi beliau memiliki beberapa ilmu ajaib untuk membuat beberapa hal menjadi mungkin. Bukankah kau bisa melihat, jika orang yang belum pernah ke sini nyaris tak bisa menemukan pondok ini?" tanya Yang Si Qi yang agaknya dia paham betul akan apa yang ada di pikiran Chen Liao Xuan.
Tapi, Chen Liao Xuan tak lantas membenarkan, dari pada dia terus berbicara dengan gadis cerewet itu, dia lebih memilih untuk berdiri, sambil mengikat kedua tangannya di belakang punggung. Melihat dari mata batinnya, tentang bagaimana keadaan kerajaannya sekarang.
Dia, bisa saja saat ini pergi. Kemudian kembali ke kerajaannya. Mengingat sekarang seluruh anggota kerajaan dibuat kalang-kabut karena kehilangannya setelah pertarungan itu. Terlebih para petinggi istana. Pasti mereka akan sangat bingung. Mengingat sebentar lagi adalah purnama merah, di mana purnama itu akan menjadi purnama darah untuk semua makhluk-makhluk yang paling mengerikan di alam semesta ini. Termasuk, para iblis.
Dan yang membuat Chen Liao Xuan lebih merasa sebal adalah, di setiap bulan purnama darah itu. Para tetua kerajaan yang dulu akan datang. Seolah ingin melengser kedudukannya sebagai Raja Iblis, mereka selalu saja mencari berbagai macam cara untuk mengenyahkannya.
Ya, sebenarnya dia memang tak memiliki darah apa pun dari keturunan Raja Iblis terdahulu. Sebab dia menjadi seorang Raja Iblis dari takdir yang entah dia sendiri juga tidak tahu. Para iblis dan petinggi kerajaan iblis meyakini, setelah meninggalnya Raja Iblis sebelumnya dalam sebuah pertempuran, langit akan menggantikannya dengan Raja Iblis yang baru. Yaitu, dia. Sehingga kerajaan mengabaikan, jika sebenarnya ada satu keturunan dari Raja Iblis sebelumnya yang sebenarnya dari hubungan darah lebih pantas untuk menduduki singga sana itu. Namun siapa sangka, semuanya berpaling kepadanya. Hingga beberapa hal yang membuat mereka akhirnya pura-pura mengalah, dan menobatkannya sebagai Raja Iblis selanjutnya. Ya, benar. Pura-pura mengalah, karena selama ini Chen Liao Xuan tahu. Begitu sering serangan-serangan dan jebakan yang dia terima dan itu tak lain dan tak bukan dilakukan oleh tetua-terua kerajaan sebelumnya. Bahkan dia merasa, kelemahannya sampai dia kalah bertarung dengan siluman rubah itu, tak lain dan tak bukan adalah atas sepengetahuan dari tetua kerajaann iblis sendiri.
"Tuan Chen, apakah kau mendengarkanku?" Chen Liao Xuan langsung menoleh, tatapannya tampak bingung melihat ke arah Yang Si Qi yang sudah melotot ke arahnya. "Anqier sudah sadarkan diri. Bisakah kau memberikan kekuatanmu atau apa pun itu untuk memulihkan tenaganya? Dilihat dari tubuhmu yang kekar itu, sepertinya kau bukanlah orang sembarangan, Tuan," pinta Yang Si Qi.
Chen Liao Xuan pun kemudian duduk, dia memeriksa nadi dari Anqier kemudian dia memberikan beberapa energinya. Meski dia sendiri tak yakin, jika cahaya di dalam tubuh Anqier bisa menerima energy iblis darinya. Sebab bagaimanapun, dalam kenyataannya, seharusnya energy itu akan menyerap energy negative yang ia berikan.
Tapi, anehnya. Semakin dia berusaha untuk menyalurkan energinya, lengan Chen Liao Xuan terasa sangat panas. Lambang naga yang terukir sedari dia lahir itu terasa sangat menyakitkan dan seolah membakar tubuhnya pada satu waktu. Untuk kemudian, dia menghela napas panjang, kemudian melepaskan tangannya dari tubuh Anqier.
"Tuan, kau taka pa?" tanya Yang Si Qi yang agaknya panik. Sejenak, Chen Liao Xuan terdiam, dia lalu memegang bahunya yang masih terasa panas luar biasa itu. Lalu, dia mengulum senyum tipis kepada Yang Si Qi.
"Aku tidak apa-apa," jawabnya kemudian.
Pelan, Anqier kini membuka matanya, dan sosok yang dia ihat adalah, sosok laki-laki berambut hitam legam nan panjang. Sosok anggun dan tampak berwibawa. Garis wajahnya sangat halus dan lembut, wajahnya tampak sangat tampan dan cantik. Seperti gambaran-gambaran para Dewa tertinggi dari langit yang sering Anqier dengar dari Sang Ayah. Dari cara dia diam, dari segala gerak-geriknya, menandakan dia seorang mahal yang penuh dengan karisma luar bisa. Jauh… jauh berbeda dengan sosok mengerikan yang telah membuatnya ketakutan setengah mati karena mencekiknya semalam. Padahal jelas-jelas, dua orang itu adalah orang yang sama.
"Anqier apa kau baik-baik saja?" tanya Yang Si Qi yang melihat Anqier tampak terdiam sambil memandang Chen Liao Xuan tanpa kedip.
"Oh, iya…," jawabnya tertarih. "Aku hanya benar-benar sangat lemah. Dan beberapa bagian tubuhku sangat sakit," jawabnya jujur.
Mendengar itu, Chen Liao Xuan sekarang mulai sadar. Kenapa sampai Anqier bisa pingsan. Dia dalam kondisi sepenuhnya menjadi Raja Iblis dan memuaskan nafsunya kepada manusia lemah seperti Anqier. Itu adalah hal yang sedikit mengerikan, tentu saja.
"Nona Liu, kondisi tubuhmu sangat lemah. Aku akan mengantarkanmu pulang ke rumah. Jika kau terus di sini, benar-benar bukan pilihan yang baik," kata Chen Liao Xuan.
Anqier hanya diam, bahkan tatapannya tak berubah sedikit pun dari wajah Chen Liao Xuan. Entah mengapa tadi dia bermimpi aneh, sangat-sangat aneh. Dia berada di sebuah telaga dan di sana dia memakai pakaian serba putih. Dan dia bertemu dengan sosok yang sangat agung. Dan sosok itu tak lain adalah… laki-laki yang ada di depannya ini?
Anqier menggelengkan kepalanya, pasti dia berfantasi lagi. Memang, dia sering mimpi aneh-aneh, dan itu membuat dia sering dimarahi ibunya.
"Baiklah, Tuan. Sepertinya aku juga benar-benar tidak ingin untuk tinggal di sini lebih lama. Ibuku pasti sedang resah mengkhawatirkanku. Terlebih, aku adalah keluarga satu-satunya yang dia miliki sekarang."
Tanpa bertanya, Chen Liao Xuan pun membantu Yang Si Qi memapah Anqier. Dia sebenarnya hendak membopong tubuh mungil itu. Tapi, semuanya tentu tidak akan mungkin terjadi. Ini adalah dunia manusia, di mana segala aturan dan batasan-batasan itu nyata. Tidak seperti saat dia berada di alam iblis. Karena dia adalah seorang Raja, dia meminta dan melakukan apa pun semuanya tidak ada yang berani melarangnya.