Gong Mo mengepalkan tangannya dengan gemetar. Ia membunyikan bel pintu begitu lama tapi tidak ada yang menanggapi. Namun ketika Su Mo sekali menekan bel langsung ada orang yang menanggapi. Jadi, keluarga Sheng tidak ingin menanggapi kehadiranku? Batinnya. Kemudian ia pun berkata, "Aku mencari Sheng Donglin."
"Tuan Muda tidak ada di sini!" Pria yang ada di dalam menjawab.
"Baiklah, tolong berikan tasku! Rumah orang terkaya tidak mungkin mau menyimpan barang milik orang kecil, kan?"
Pria di pintu itu memutus walkie talkie. Tidak lama kemudian pintu pun terbuka untuk Su mo. Su Mo malah tidak terburu-buru masuk, tapi ia malah melihat ke arah Gong Mo dan berkata, "Kamu sudah melakukan hal seperti itu, masih memiliki wajah untuk bertemu dengan Donglin?"
Gong Mo yang benar-benar sangat membenci Sheng Donglin, pun tidak memedulikan Su Mo saat ini.
Kemudian Su Mo melanjutkan ucapannya, "Kamu dan Sheng Nanxuan sudah lama bersama, kan? Kalau tidak, ketika dia kembali kalian langsung bercinta? Kamu mendekati Donglin untuk mendapatkan warisannya kan? Heh! Aku tidak menyangka kamu begitu murahan. Dan cara yang kamu lakukan juga sangat licik! Kamu memang tidak pantas untuk Donglin!"
Gong Mo mengangkat kepalanya dan berkata dengan marah, "Kamu menyukainya, bukan? Kalau begitu, aku berharap dia juga memperlakukanmu sama seperti memperlakukanku!"
Su Mo terkejut mendengar Gong Mo berkata seperti itu kepadanya. Ia menggigit bibir dengan pelan, lalu memikirkannya dengan hati-hati. Sheng Donglin benar-benar pria yang tidak punya perasaan.
Tiga tahun yang lalu, tunangan Sheng Donglin dibius orang lain dan dipermainkan. Tapi Sheng Donglin malah dengan senang hati berhubungan seks dengannya. Sekarang, Sheng Donglin sendiri yang mengantarkan kekasihnya menuju ranjang adiknya...
Su Mo berpikir. Sekejam apapun hati Sheng Donglin, aku takut tidak bisa membenci Sheng Donglin. Saat ini, Sheng Donglin keluar dengan membawa tas milik Gong Mo di tangannya. Dua wanita ini melihatnya dari kejauhan. Su Mo melihatnya penuh cinta, sedangkan Gong Mo melihatnya dengan penuh amarah.
Sheng Donglin berjalan sampai di belakang pintu. Kemudian ia membuka gerbang besi dan berkata pada Su Mo, "Kamu masuklah dulu."
"Oh…" Su Mo, seperti gadis kecil yang patuh, ia berbalik dan mengendarai mobil sportnya sendiri.
Sheng Donglin menyerahkan tas itu kepada Gong Mo, kemudian Gong Mo mengambilnya, dan berusaha untuk membuat dirinya tetap tenang dan tidak gegabah. Sheng Donglin tidak ingin mengatakan sepatah kata pun pada Gong Mo, jadi ia berbalik dan pergi.
Gong Mo pun mulai bersuara, "Kamu menyuruhku masuk ke kamar kedua di sebelah kiri. Tapi… kamar kedua di sebelah kiri itu milik Adikmu!"
Seketika Sheng Donglin langsung berhenti melangkah, ia menoleh dan berkata, "Aku bilang kamar kedua di sebelah kanan!"
"Oh, ya?" Cibir Gong Mo, "Kamu pikir aku tidak sadar? Aku juga bertanya lagi padamu, apakah benar kamar kedua sebelah kiri, bagaimana caramu menjawabku? Kamu…"
Waktu itu, Sheng Donglin berhenti sejenak karena ia tidak menyangka bahwa Gong Mo mengkonfirmasi lagi tentang kamarnya, bukan? Jadi dia sebenarnya memang sengaja mengirimku ke kamar Sheng Nanxuan! Batin Gong Mo.
"Sheng Donglin, kamu selalu berbohong padaku!" Teriak Gong Mo meraung dengan sedih.
Ekspresi wajah Sheng Donglin seketika berubah menjadi datar, "Sebenarnya siapa yang menipu siapa? Kamu dan Nanxuan sudah saling kenal selama bertahun-tahun, tapi berpura-pura tidak mendengar tentang dia setelah bersamaku! Tapi kalian sudah lama bersama, kan?"
"Jadi, begitu dia pulang, kamu langsung kepanasan. Kamu sudah bersembunyi di sekitarku selama hampir dua tahun, lalu membantu dia mendapatkan banyak informasi kan?"
"Omong kosong apa yang kamu bicarakan?" Teriak Gong Mo sampai gemetar karena marah. Sejak kapan aku mengenal Sheng Nanxuan? Aku pernah mendengar bahwa Sheng Donglin memiliki Adik bernama Sheng Nanxuan. Tapi aku baru mengenal Sheng Nanxuan kemarin! Batin Gong Mo.
Kemudian Gong Mo mengangkat tangannya, lalu menampar Sheng Donglin dengan keras. Tamparan yang keras ini juga sampai membuat wajah Sheng Donglin dengan reflek menoleh. Ia pun menatap Gong Mo dengan tidak percaya.
Gong Mo meraung dengan marah, "Sheng Donglin, aku benar-benar buta!"
Sheng Donglin pun berkata dengan dingin, "Aku yang buta!"
Seketika Su Mo langsung menghentikan mobilnya, ia yang sejak tadi melihat mereka dari belakang, setelah melihat adegan tamparan itu, ia segera berlari mendekat.
"Liar sekali tingkahmu. Dasar wanita jahat!" Su Mo memegangi Sheng Donglin sambil meraung ke arah Gong Mo.
Kemudian Gong Mo berkata, "Memangnya kenapa kalau aku jahat? Aku harap aku bisa membunuhnya! Brengsek! Sialan! Sheng Donglin, mati saja sana!"