Bocah laki-laki itu mengangguk, membuat Anna kembali menyunggingkan senyum.
"Itu berarti Dave sangat menyayangi Ibu, Sayang."
"Tapi dalam mimpi itu, Ibu pergi dan meninggalkanku bersama bibi Naila," ucap Dave dan berhasil membuat senyum Anna menggantung.
"Mimpi hanyalah bunga tidur, Sayang. Tidak mungkin Ibu meninggalkan Dave sendirian," kata Anna setelah terdiam beberapa detik.
"Ibu janji?"
"Ibu janji," ucap Anna.
"Ibu boleh aku bertanya?" ucap bocah laki-laki itu lagi sedikit mendongak menatap Anna.
"Apa itu, Sayang?"
"Mengapa aku tidak pernah bertemu dengan Ayah?"
Mendadak Anna mematung di tempat, ia tahu bahwa suatu saat Dave pasti menanyakan tentang Ayahnya. Hanya saja, Anna sendiri tidak pernah mengira bahwa putranya itu akan menanyakannya secepat ini.
"Dia sangat sibuk, Sayang," suara Naila tiba-tiba terdengar, gadis itu baru saja keluar dari kamar mandi."
"Siapa yang bibi maksud? Ayahku?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください