Felicia justru menatap James penuh arti. Sebuah ajakan yang cukup meresahkan baginya. Antara mau dan tak mau, gadis itu cukup bingung untuk memberikan jawabannya.
"Ataukah kamu ingin kita mempraktekkannya langsung saja?" goda James dalam tatapan tajam penuh harap.
Kadang kala, James juga ingin merasakan surga dunia yang banyak orang ceritakan. Selama hidupnya, ia tak pernah merasakan nikmatnya surga dunia. Bahkan setelah menikah pun, James harus menahan dirinya sampai Felicia benar-benar dewasa dan siap melahirkan cucu dari kedua keluarga.
"Jangan bercanda, Mas! Jika papa sampai mendengarnya, bisa berubah menjadi sebuah bencana bagi kita," peringat Felicia atas ide yang sangat berbahaya bagi hubungan pernikahan mereka berdua.
James justru terkekeh melihat kepanikan istrinya. Dia sudah berjanji untuk menunggu Felicia menjadi lebih dewasa. Tentu saja lelaki itu tak akan mengingkari janjinya sendiri.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください