Ayo Pergi Denganku!

Winona ke datang ke ibukota untuk menjaga kakeknya itu, otomatis dia tidak punya sesuatu yang lainnya untuk dikerjakan. Tidak ada jadwal pribadi sama sekali. Jika Pak Tono baik-baik saja, Winona akan sangat menganggur.

"Akhir pekan ini, aku ingin membuat janji dengan seorang teman. Aku punya teman di ibukota," kata Winona dengan suara rendah.

"Sudah janji?"

"Belum."

"Kalau begitu, mari kita bicarakan tentang semalam."

Tentang tadi malam? Mata semua orang berbinar dalam sekejap. Bagaimanapun, hanya ada mereka berdua di lantai tiga. Pria dan wanita normal yang kesepian. Itu membuat semua orang memikirkan hal yang sudah terjadi di antara kedua sejoli itu.

Tito terlihat tenang, tetapi Winona tidak tahu apa yang dia pikirkan, dan telinganya langsung menjadi merah. Itu membuat imajinasi setiap orang semakin liar. Selain itu, mereka berdua tidak mendapatkan istirahat yang baik, jadi semua orang hanya bisa menunduk menahan geli. Untuk sementara, suasana di meja menjadi lebih aneh.