Hah… Hah… Hah…
Delice terengah-engah. Ia memegang dadanya yang terkena tembakan sebelum ia berhasil membunuh Tuan Harka.
Sorot mata Delice masih tajam. Amarah yang ada dihatinya ternyata belum padam. Padahal daging Tuan Harka sudah berserakan seperti daun kering disaat musim gugur.
"Tuan!" panggil Ron.
"Siapkan penerbangan. Dalam 3 jam, kita harus menyusul Loid ke Jepang!" perintah Delice.
"Luka Anda?" pekik Zeco.
"Luka seperti ini, tidak akan mengurangi masa hidupku."
Delice berbalik. Ada Clai yang masih menganga. Delice menepuk pundak Clai sembari melewatinya.
"Aku serahkan kekuasaan ku di Itali padamu. Urus dengan baik. Ketika aku datang ke Negara kekuasaanku, harus lebih baik dari saat ini."
"Apa? Hei, bangsat! Kau gila?" teriak Clai.
"Kau yang akan gila kalau menolaknya!" sahut Zeco.
"Setidaknya jelaskan dulu padaku apa maksudnya!" teriak Clai.
"Maksudnya, aku percayakan Negara kekuasaanku berada dalam kepemimpinanmu!"
**
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください