Naura seharusnya merasa canggung tapi bibirnya malah tersenyum ramah. Bahkan Naura ingin meminta maaf atas tamparannya tempo hari.
"Silahkan masuk, Nona!" ucap Diego sembari membuka pintu mobil.
"Terimakasih!"
Naura masuk ke dalam mobil, duduk diam dan patuh. Pandangannya hanya fokus pada lampu-lampu di jalanan. Bibirnya terkunci rapat dan tidak ada suara yang terdengar kecuali detak jantung Diego.
"Tuan Diego..." seperti ada dorongan yang memaksanya untuk bicara.
"Panggil aku Diego!"
'Orang-orang kenapa sih? Dipanggil dengan hormat malah menolak,' batin Naura menggerutu.
"Naura, malam ini kau..."
"Iya, aku memang cantik. Tidak perlu diperjelas," ucap Naura memotong ucapan Diego.
"Baiklah! Ternyata kau bisa membaca isi pikiranku," ucap Diego sembari tersenyum malu.
"Aku minta maaf!"
"Untuk?" tanya Diego bingung.
"Tamparan tempo hari!"
"Tidak masalah. Aku sudah melupakannya."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください