Delice menatap mata Naura. Tangannya menyentuh pipi Naura. Dengan wajah yang sangat menyedihkan itu, Delice tidak mengedipkan matanya.
"Naura, jangan buang aku!"
Deg... Deg... Deg...
Kata-kata yang seharusnya membuat Naura tenang, tapi yang terjadi malah sebaliknya.
Tatapan sendu dari mata Delice, seperti menyembunyikan sebuah kekejaman yang bisa meluap kapan saja.
"Hahahaha!!!"
"Hahahaha!"
"Hahahahahahahaha!"
Tubuh Naura menggigil bukan karena kedinginan, tapi karena ketakutan hingga tubuhnya gemetar dengan hebatnya.
Delice tertawa seperti orang gila yang tidak memiliki kewarasan sedikitpun.
Pisau itu sudah kembali berada di genggaman Delice seperti siap untuk menghujani Naura dengan luka tusuk yang tak terhitung.
"Hahahahahahaha!" tatapan mematikan Delice membuat tubuh Naura tidak bisa bergerak sedikitpun.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください