webnovel

LoveMyDestiny-11

"Qionglin kau pulang saja dulu, aku sedang ada urusan sebentar." Ucap Liu Changhai.

"Urusan apa? Kalau sebentar, aku menunggumu saja disini."

"Tapi…."

"Aku tidak apa-apa, pergilah."

Liu Changhai memilih pergi sendiri, dan meninggal kan Qionglin Tianshi di kliniknya yang sudah tutup. Hari sudah sore, dan pasar raya pun segera berakhir. Dengan cepat Liu Changhai pergi dan membeli sesuatu.

Sedangkan Qionglin Tianshi dia memilih mengayunkan kakinya dengan lucu. Dia masih ingat saat pertama kali memiliki kaki, dan Wenhua mengejeknya karena dia terjatuh saat berjalan. Dan sekarang jangankan berjalan, berlari saja dia bisa.

"Dimana aku bisa menemukan dia?" Guman Qionglin Tianshi sedih.

Harus berapa lama lagi dia disini. Sampai saat inipun Qionglin Tianshi tidak menemukan tanda-tanda keberadaan reinkarnasi Tabib Han Guo. Yang ada dia malah tinggal bersama dengan Han Co'an. Nama marga mereka sama, apa mungkin Han Co'an salah satu keluarga Han Guo juga? Atau mungkin keturunan yang keberapa dari Han Guo.

"Qionglin…"

Panggilan itu menarik kesadaran Qionglin Tianshi. Wanita itu menatap Liu Changhai yang berlari ke arahnya. Langsung saja Qionglin Tianshi berdiri dan mengambil tas coklat dan membawanya pergi menghampirinya

"Urusanmu sudah selesai?" Tanyanya dan membuat Liu Changhai mengangguk. "Kalau begitu ayo pulang, sudah hampir malam." Ujarnya.

Liu Changhai menahan Qionglin Tianshi yang ingin pergi. Dengan ragu Liu Changhai menyerahkan sebuah kotak coklat ke arah Qionglin Tianshi.

"Ini ada hadiah kecil untukmu, karena kau sudah membantuku. Anggap saja ini ucapan terima kasihku padamu." Ucap Liu Changhai ragu

Dengan senyum yang mengembang, Qionglin Tianshi menerima kotak coklat dengan ukiran emas yang cukup ketara. Dia pun membuka kotak itu dan berharap isinya bukanlah patung Buddha. Ternyata isinya hanya sebuah riasan rambut seperti sisir dengan hiasan bunga sakura. Qionglin Tianshi masih ingat, saat Yuenyi mengadu pada Liu Changhai jika riasan rambutnya patah. Dan meminta Yuenyi untuk menggunakan bunga sebagai hiasan. Dan Yuenyi menolak karena dia bukanlah gadis desa. Sekarang Liu Changhai malah memberi Qionglin Tianshi sebuah hiasan yang terbuat dari bunga sakura. Apa mungkin pria di depannya ini sangat menyukai bunga?

"Apa kau tidak suka hadiahmu? Aku tidak tahu apa yang kamu sukai, dan aku rasa ini sangat cocok untukmu. Rambutmu tidak memiliki riasan apapun." Jelas Liu Changhai.

"Aku menyukainya." Ucap Qionglin Tianshi mengambil satu riasan ini dan memberikannya pada Liu Changhai. "Pakaikan di rambutku, aku tidak tahu cara memakainya." Ujarnya.

Dengan senang hati Liu Changhai langsung memasangkan satu riasan rambut, di rambut Qionglin Tianshi. Dia wanita yang cantik, dan juga murah senyum wajahnya terlalu polos, seakan dia tidak tahu apapun tentang dunia. Kalau boleh jujur Liu Changhai sedikit tertarik dengan wanita di depannya ini, dan mampu melupakan Yuenyi cinta kecilnya dulu.

Selesai memasangkan hiasan rambut, Liu Changhai pun mengajak Qionglin Tianshi untuk pulang. Esok adalah hari festival lentera, dan dia harus menepati janjinya untuk menemani Qionglin Tianshi pergi kesana.

"Qionglin kau bahkan tidak memberitahuku resep apa yang kau berikan pada Nyonya Lie waktu itu. Apa kau tidak ingin memberitahuku?"

Selama ini Liu Changhai selalu merasa jika dirinya sangat hebat dan pintar. Tapi melihat Qionglin Tianshi mampu menyembuhkan Nyonya Lie, Liu Changhai berpikir jika dirinya tidak lebih hebat dari Qionglin Tianshi. Banyak buku, dan bahkan hampir setiap hari Liu Changhai tidak tidur hanya untuk mempelajari banyak obat, tapi melihat Qionglin Tianshi dia jadi tahu kalau di dunia ini ada yang lebih hebat darinya.

"Bukannya dulu kita juga sedang taruhan, Liu?" Jawab Qionglin Tianshi tertawa kecil.

"Iya, dan kaki memenangkan taruhan ini."

"Hmm, dan aku sudah mendapatkan hadiahku. Jadi aku berpikir jika taruhan ini seri."

Qionglin Tianshi langsung menjelaskan penyakit apa yang diderita oleh Nyonya Lie. Dia hanya digigit nyamuk laba-laba yang beracun, dan hanya bisa disembuhkan dengan dia cara. Satu dengan bunga Iris Liu Sha yang tumbuh enam puluh tahun sekali. Kedua dengan racun, yang takarannya pas dan tidak bisa lebih atau kurang.

"Biasanya orang yang terkena racun, harus dilawan dengan racun. Kalau hanya dengan obat herbal tidak begitu ngefek." Jelas Qionglin Tianshi.

"Wah kau sangat pintar Qionglin." Puji Liu Changhai tersenyum malu.

"Kau juga. Ramuan mu sangat bagus, hanya saja takarannya mungkin sedikit kacau."

"Kalau begitu ajari aku cara membuat racun, atau mungkin ramuan obat yang sesuai."

Qionglin mengangguk bahagia, dia pun segera pulang dan ingin bertemu dengan Han Co'an ada banyak hal yang ingin dibicarakan Qionglin Tianshi bersama dengan Han Co'an.

Sesampainya di depan rumah Qionglin Tianshi langsung masuk ke kamarnya lebih dulu, untuk membersihkan dirinya sebelum dia bertemu dengan Han Co'an. Seharian ini dia cukup lelah, dan Qionglin Tianshi belum makan apapun. Kalau dia belum makan yang ada semua orang akan curiga dengan dia. Tapi jika dia makan, yang ada sama saja dengan bunuh diri di depan patung Buddha.

Karena bingung Qionglin Tianshi memilih keluar kamar, dan bersamaan dengan itu dia menatap Han Co'an yang berada di dekat kolam ikan. Langsung saja Qionglin Tianshi mendekatinya.

"Guru…" panggil Qionglin Tianshi.

Han Co'an membuka matanya, menautkan tanganya ke udara dan menunduk, lalu menolehkan kepalanya ke arah kanan dan mendapati Qionglin Tianshi yang berdiri di sampingnya.

"Qionglin, ada apa?"

Han Co'an yang kesusahan untuk duduk pun hampir saja terjungkal kalau saja Qionglin Tianshi tidak memegangi tangannya, dan menuntunnya untuk duduk.

"Guru, apa aku boleh bertanya sesuatu padamu?"

"Kau kau bertanya tentang apa?"

"Apa kau menggenal Tabib Han Guo?" Lirihnya.

Han Co'an menatap Qionglin Tianshi heran, "Kenapa kau bertanya seperti itu? Harusnya waktu itu kau belum lahir."

Di dalam dunia manusia mungkin Qionglin Tianshi belum lahir. Tapi di dunia siluman, waktu itu Qionglin Tianshi masih berusia remaja dan dipertemukan dengan Han Guo saat mereka berada di danau dekat lembah.

"Aku… aku hanya mendengar dari nenek moyangku dulu, katanya dia Tabib yang handal, dan banyak orang yang meramal jika nanti dia tiada maka dia akan reinkarnasi." Jelas Qionglin Tianshi b

Han Co'an tertawa kecil. Sebelum kakak buyutnya itu meninggal banyak orang yang meramal jika kakak buyutnya akan hidup kembali. Tapi entah sudah berapa tahun lamanya Han Co'an dan penerus keluarga Han selalu menunggu hal itu terjadi. Sampai hampir setiap malam, atau tengah malam Han Co'an berdoa pada Dewi bulan agar menghasilkan doanya dan membangkitkan kakak buyutnya itu menjadi manusia kembali. Dan Han Co'an adalah generasi yang kesekian kalinya diturunkan oleh nenek moyang nya dulu.

"Han Guo biasanya dipanggil dengan kakak buyut kami. Dalam sejarah kami masih percaya jika kakak buyut kami akan kembali. Tapi entah siapa yang akan mewarisi ilmu, atau mungkin sesuatu benda berharga yang dimiliki Han Guo dulu. Tapi…."

"Tapi kenapa?"

"Dulu aku melihat Liu Changhai dia ahli dalam obat. Ucapannya selalu benar, apapun yang dia berikan pada orang lain sama dengan obat. Dan aku percaya jika Han Guo telah bersemayam di tubuh Liu Changhai." Cerita Han Co'an dan membuat Qionglin berpikir keras.

Semua penduduk disini memang memanggil Liu Changhai sebagai reinkarnasi Han Guo. Tapi entah kenapa hal itu membuat Qionglin Tianshi tidak percaya sama sekali. Dia masih ingat sikpa Han Guo seakan ini seperti apa walaupun dia tahu jika Qionglin Tianshi adalah siluman ular. Tapi dengan Liu Changhai rasanya Qionglin Tianshi masih ragu dengan hal ini.

"Ada satu yang aku ketahui, jika di dalam buku tertulis kalau reinkarnasi Han Guo memilih titik hitam di pergelangan tangannya." Ucapnya dan membuat Qionglin tertarik.

Titik hitam entah di kiri atau kanan Qionglin harus mencarinya. Dia harus menemukan reinkarnasi Han Guo untuk menepati janjinya.

-LoveMyDestiny-

次の章へ