Gavin tersenyum lebar saat melihat Freya yang sepertinya kelelahan sampai tertidur di sofa ruang tamu. Kebetulan cowok itu mampir saat ada urusan di Jakarta, Gavin memang tinggal di luar kota. Cowok blasteran USA itu kini membelai rambut Freya dengan lembut, beruntung Freya sudah tertidur pulas sehingga tidak sampai membuatnya terusik sedikit pun.
Cowok itu memindai setiap titik dari wajah Freya, nyaris sempurna walau terlihat dari manapun menurutnya. Sosok yang sejak kecil selalu ada di otaknya kini bisa lebih lekat menatapnya dengan jarak sangat dekat. Gavin bahkan tidak pernah menyangka jika semuanya akan terjadi hingga dia sampai di jodohkan dengan keinginan Papa Freya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください