Devan masih merajuk pada Papa 'nya. Cowok itu tidak ingin sekali 'pun untuk membalas ucapan dari sang Papa. Kenapa egoisnya semakin tidak bisa untuk di kontrol? Bahkan Gibran sudah berusaha untuk membujuk Devan agar mau dan bisa untuk memaafkannya. Padahal Gibran akan melakukan apapun, kecuali memang mengeluarkan Freya dari sekolah barunya.
Devan sudah memikirkan hal itu dari sebelumnya. Konsekuensi yang terberat adalah Devan yang tidak menurut. Cowok itu memang sangat merasa bersalah. Tidak seharusnya juga memang Devan bersikap seperti itu, dia juga melakukannya sangat terpaksa dan tidak bisa juga untuk mengacuhkan sang Papa.
Devan sangat mencintai dan menyayangi Papa 'nya.
"Freya. Kakak ga bisa buat kabulin apa yang kamu mau dan harapkan." Cowok itu menatap foto adik dan dia yang bersama sambil mengembangkan senyuman manis ke arah kamera.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください