webnovel

MENUDUH

Freya mengetuk pintu di depannya tidak sabar, dia ingin bertemu segera dan akan memaksa walau dia yakin kalau Winda tidak akan bercerita sedikit 'pun.

"Mau apa lagi lo!"

Lontaran itu seakan tidak menyukai dengan kehadiran seseorang. Freya yakin Winda masih marah.

"Lo ... pernah bilang kalau, lo hutang budi sama gue, Winda." Freya masih mengingat ucapan itu. Tidak sedikit 'pun dia berniat untuk melupakan setiap banyak orang yang berbicara padanya.

Winda terkekeh pelan. "Bukan berarti lo harus tau masalah ini. Lagian lo udah ketemu sama Windi 'kan, pas tadi siang?"

Freya mengerutkan dahi, dia merasa bingung. Selama satu malam dan seharian dia menemani Guntur di rumah sakit, tidak lagi menginjakkan kaki atau menelusup masuk seperti kemarinnya.

"Lo barusan nuduh gue. Akan kena sanksi."

Winda tertawa guyon. Freya memang pandai berakting. Winda baru menyadarinya, Freya bisa dalam segala hal. Bahkan mungkin cewek itu bisa saja menjadi penjahat diam – diam, membuat perut Winda mual.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ