Mattaeo menghalang jalan Freya saat cewek itu akan melangkah ke halaman belakang sekolah seperti biasa. Cewek itu mendengus, menatapnya jengah jika lama – lama terus saja mengganggunya.
"Lo mau apa lagi?" Tanya Freya sedikit sewot, cewek itu menyorot horror.
Mattaeo cemberut, dia menjawab, "Nyokap kecewa sama gue."
Freya menautkan alis. Memang apa hubungannya dengan Freya? Bukankah cewek itu tidak mengetahui apa – apa? Kenapa Mattaeo mengadu padanya?
"Terus?" Tanya Freya acuh, dia menyilangkan kedua tangannya di depan perut.
Mattaeo berdecak sebal. "Ya, karena lo ga dateng. Gue padahal udah bilang 'pasti' malah zonk." Dia menghela napas gusar, Freya tega tidak ingin menerima ajakannya yang padahal untuk sang ibunda.
"Terus?"
Mattaeo menatap malas, cewek itu menyebalkan jika sudah merasa sedikit dekat. Kenapa Mattaeo tidak pernah menyadarinya? Padahal semua temannya betah – betah saja.
"Terus, terus entar nabrak. Gue lagi serius ini." ujar Mattaeo yang sudah kesal.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください