webnovel

MEMBAIK

Gibran menggertakan giginya, dia menumpu tubuhnya dengan tangan yang mengepal ke meja kantornya. Gibran terlihat kacau. Dia sama sekali tidak mengerti dengan ucapan perempuan yang baru saja keluar dari ruangan kerjanya. Sepertinya Gibran harus berhati-hati lagi, dia sungguh sangat prustasi. Jika perempuan itu terus menerus datang ke kantorya, Gibran akan gila lama-kelamaan.

"Sial!"

Gibran menahan napas, membuang kasar dari mulut. Tangannya memijat pangkal hidungnya yang mancung, bapak itu merasa sangat tidak karuan.

"Pa."

Devan masuk ke ruangan Gibran tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, dia menutup pintu itu dan menatap ruangan Papa 'nya dengan mulut menganga.

"Pa, ini kenapa?" tanyanya bingung.

Gibran menetralkan emosi yang masih meluap.

"Pa." Devan segera mendekat, tangannya memegang bahu Gibran, berkas yang berserakan di meja membuat Devan semakin kebingungan, "Pa, apa ada seseorang yang hancurin ruangan Papa?"

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください

次の章へ