Aksara menegakkan tubuhnya seraya balas menatap ibuk dan mama yang menatap mereka penuh intimidasi. Terutama mama, wajah wanita itu tidak seperti biasanya yang tampak ceria dan menyenangkan. Wajah mama menyeramkan. Melotot garang seakan siap menelan tubuh Aksara hidup hidup. Sukses membuat pemuda itu menelan lidahnya gugup, "O-oke jadi emang bener apa kata Mas Abim. Hotelnya di sabotase gitu. Di serang sama musuh keluarganya Raka. Di pasangin bom juga di sana. Untung kita sempet keluar dari gedung. Tapi waktu sampe depan itu udah tembak tembakan semua. Udah kedengeran keras banget. Kita juga nggak punya pilihan lain selain balik ke indo. Di sana orang orang udah mulai ngincer Raka sama Maya. Bakalan lebih bahaya lagi kalo mereka sampe ngenalin kita. Jadi di bandingin ambil resiko itu mending pulang aja kan?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください