webnovel

Siapa Cepat, Dia Dapat

Setelah menjauh dari Ayanokoji, Hachiman pergi untuk menyelesaikan sesuatu yang tertunda mengenai ujian ini.

Sejujurnya, dia tidak mau terlalu mencolok atau bahkan menyelesaikan ujian ini.

Tapi ada beberapa keadaan yang memaksanya, dan itu memang berhubungan erat dengan 'Iblis Besar' yang merupakan Kakak Perempuan Yukino itu sendiri!

"Jadi, mau tidak mau aku harus menyelesaikan hal ini dengan nilai sebaik mungkin, kah...."

"Heee~ Sepertinya kau sangat bersemangat untuk ini juga bukan, Hikigaya-kun ~"

Langkah kaki Hachiman berhenti, dan dengan mengambil nafas dalam-dalam, dia akhirnya berbalik untuk menghadapi "Calon Raja Iblis" lainnya menurut perseptif Hachiman sendiri.

"....Sakayanagi...."

Orang yang datang ternyata adalah seorang gadis remaja mungil yang mungkin setinggi 150 cm dengan rambut berwarna lilac dan mata violet. Di kepalanya, dia memakai sebuah baret hitam dengan pita abu-abu yang terhubung disana, itu agak imut jika digabungkan ke sisi tubuhnya yang mungil.

Mengenakan pakaian standar dengan rok putih pendek, dia tersenyum cerah kepada Hachiman.

"Halo, Hikigaya-kun. Terakhir kita bertemu, adalah saat ujian Senbonzakura bukan?"

Hachiman dan Sakayanagi adalah teman sekelas dari Kelas 1-A, yang menurut Hachiman sendiri benar-benar kelas terburuk baginya.

Karena, kelas itu terbagi menjadi dua kubu, dan alasan itu terjadi, karena gadis yang ada di depannya ini....

Dia menatap tangan kecil dan lembut Sakayanagi dan menaikkan alisnya bingung: "....Kau tidak mengenakan tongkat itu lagi?"

"Ara? Itu kasar pada perempuan loh?" kata Sakayanagi dengan nada cemberut tapi masih penuh nada tidak peduli di dalamnya.

Gadis ini memang mengenakan tongkat sebagai alat bantu gerak karena masalah kesehatannya.

Sungguh, meskipun dia jenius, dia menderita masalah kesehatan yang serius.

Tuhan selalu cemburu pada orang-orang semacam ini. Baik itu Yuuki dan Sakayanagi yang perlahan kehilangan kebebasannya, Tesla yang kehilangan keceriannya, atau Otto dan Einstein yang kehilangan apa yang mereka cintai.

"Masalah kesehatan sudah aku urus dengan baik. Ahh, keluargaku membeli Med-Bay buatan senpai kami, harganya sangat mahal, tapi berkat itu, aku bisa seperti ini~~"

Sakayanagi berputar di tempat dengan senyuman yang menurut Hachiman adalah senyuman paling murni yang pernah lihat dari 'Calon Raja Iblis' ini.

Benar saja, selicik dan setebal apapun wajah yang dibuat, manusia masihlah manusia.

"....Hm? Tunggu, apakah Med-Bay dijual? Bukankah semua Med-Bay itu dipinjam dan masih tidak mungkin membuatnya sendiri?" Hachiman ragu.

Sakayanagi menutupi mulutnya dengan tangannya dan berkata, "Kekuatan uang dan politik itu berkuasa loh, Hikigaya-kun ~"

"Uwah, kotor."

Sakayanagi merasa alisnya berkedut ketika melihat Hachiman menjauhi dirinya.

Aku tidak kotor! Itu keluargaku!

....Ehh, meskipun memang benar sih, kelakuan ini kotor, tapi aku benar-benar tidak kotor !!

Maksudku, mana ada wanita yang mau disebut Kotor ?!

"Well, lupakan itu. Mau kemana kau, Hikigaya-kun ~ Apakah aku boleh ikut?" tanya Sakayanagi sambil memiringkan kepalanya dengan imut.

Tapi Hachiman hanya dengan kosong berbalik, "Pergilah."

"Fufu, tidak mau~~"

Alhasil, keduanya berjalan bersama dibawah tatapan penuh kejutan murid tahun pertama, dan tatapan penuh dendam dari para senior FFF yang menyusup kedalam kapal~

Keduanya keluar dari ruangan kapal pesiar yang luas dan datang ke sisi luar kapal yang jelas jauh lebih kecil dibanding semua fasilitas mewah dan lengkap yang ada di dalamnya.

Berdiri di ujung Bright Ehangwen bersama dengan Sakayanagi, keduanya menatap badan utama Kapal dengan cermat.

"Heee, benar saja. Apakah kau menemukan bidak istimewa juga, Hikigaya-kun?"

"Kau juga?"

"Begitulah." Sakayanagi menunjuk ke arah garis platform cahaya yang terlihat seperti sayap dari Bright Ehangwen dan berkata, "Itulah petunjuknya, aku yakin kau sudah tahu."

"Ya...."

Apa sih, bidak istimewa itu?

Dalam game Othello, tidak ada yang namanya bidak istimewa.

Tapi ada keadaan khusus dimana beberapa bidak mampu membuat kemenangan di game itu, dan bidak-bidak itu selalu disebut sebagai "Bidak Istimewa" !!!

Sebenarnya, itu lebih ke soal kemampuan pemain untuk mengatur jebakan dalam game, sehingga hanya dengan menggunakan beberapa bidak bebas saja menjelang akhir permainan, pemain bisa menggunakan bidak yang tersisa itu untuk membalikkan situasinya dan membuat mereka menang.

....Itulah maksud Bidak Istimewa.

Tapi bidak istimewa hanyalah bidak biasa tanpa pengaturan yang sesuai pada "papan game". Disitulah, diperlukan kepintaran pemain untuk menyusun pola di game agar bidak yang ada bisa diletakkan dan menjadi Bidak Istimewa!

Ini sesuai dengan deskripsi yang dikeluarkan oleh percakapan antara Hachiman dan Ayanokoji tadi, yaitu mengenai Sparsest Cut (memotong bidang dengan gerakan minimal) dan pemposisian tempat dari ruang himpunan yang berjalan.

Dan sekarang, Hachiman dengan Sakayanagi menyadari keberadaan itu melalui Bright Ehangwen itu sendiri!

"Hal itulah cara kita menemukan tempat dimana kita harus memposisikan bidak agar bisa menjadi Bidak Istimewa." kata Sakayanagi dengan mata menyipit.

Dia tidak keberatan mengatakannya di depan Hachiman, karena dia paham, bahwa orang disebelahnya juga tahu hal itu.

Bahkan jika ada yang menguping, mereka hanya akan bingung. Karena apa kaitan antara platform cahaya itu dengan menemukan posisi tempat untuk menempatkan bidak agar bisa menjadi Bidak Istimewa?

Hachiman mendongak menatap langit, lalu ke arah platform cahaya dari Bright Ehangwen ketika berbisik:

"Ini adalah jebakan lainnya. Jika dalam game, pemain pasti akan menghindari "kotak" dalam pemposisian, karena posisi "kotak" akan membuat pergerakan bidak menghadapi jalan buntu."

Kotak yang dimaksud disini adalah garis himpunan dari enam baris dari urutan B2-F7 yang ditarik menjadi kotak dalam papan game 8x8. Itu dianggap sebagai "zona bahaya", karena cakram di baris ini bisa menjadi jembatan lawan ke sudut atau posisi tepi luar yang membantu musuh.

Hachiman juga berkata: "Disini juga sama, tapi bedanya, konsep kotak disini, kita harus menggunakannya untuk dimasukkan ke bentuk dari platform cahaya itu. Ketika setengah lingkaran (bentuk platform) dimasukkan ke dalam kotak, akan terbentuk dua sudut juring, hitung sudut itu....lalu akan ditemukan bahwa hasil hitung akan masuk ke teknik cara pemain profesional C kuadrat (C^2) dalam Othello Game."

Sakayanagi: "Teknik C-kuadrat dalam Othello game adalah menggunakan delapan tempat kritis di papan game, yang mana delapan kotak itu adalah: A2, H2, A7, H7, B1, G1, B8, dan G8 yang terletak di tepi dan di sebelah sudut untuk memenangkan game."

Keduanya berhenti bicara lagi, karena sampai sejauh ini, semua petunjuk tersembunyi sudah diketahui hasilnya. Jika mereka menggunakan kedelapan tempat itu untuk menempatkan bidak mereka sehingga menjadi Bidak Istimewa, maka game selesai dengan nilai tinggi!

Masalahnya adalah...

"Delapan tempat untuk pemposisian bidak, um um, banyak bukan? Tapi tahukah kau, Hikigaya-kun...." Sakayanagi menyatukan kedua tangannya dan berkata: "Bahkan seorang profesional dalam game Othello, semua rencana untuk bisa menggunakan bidak istimewa, diperlukan paling minim adalah tiga kotak posisi?"

"Yang artinya...."

Hikigaya: "Hanya ada dua orang yang mungkin untuk menggunakan pengaturan Bidak Istimewa."

"Nilai 100~"

Sejauh ini, Hachiman memikirkan bahwa ada empat orang termasuk dirinya yang mengetahui posisi untuk menjadikan bidak itu menjadi Bidak Istimewa.

Pertama dirinya, lalu Sakayanagi, diikuti Ryuen dan Ayanokoji....

Hachiman menarik sudut rambutnya dan berbisik: "Ini artinya, siapa cepat, dia dapat, kah....menyebalkan....Hm? Sakayanagi, mungkinkah alasanmu menunjukkan itu kepadaku...."

Sakayanagi tersenyum cantik dan cerah, tapi ada halusinasi ekor rubah keluar dari belakang ketika dia mengatakan: "Hikigaya-kun, bagaimana kalau kita bekerja sama?"

次の章へ