webnovel

Perlawanan Terhadap Bencana Umat Manusia

Tubuh Besar Chiyou yang bahkan menembus awan paling rendah pada saat ini berlubang di bagian tengahnya, dan darah seperti banjir mengalir keluar dari dadanya.

Gungnir sendiri sudah Sirin lepaskan ke luar angkasa, dan hasilnya seperti yang diketahui, itu menembus atmosphere Bumi dan bahkan hampir sampai ke Bulan.

Selain akibat fatal pada Chiyou, langit yang awalnya putih karena pembekuan virus oleh Ana tadi, sekarang sudah membentuk aurora hijau kembali dan ada lubang besar di es sana....

"Seharusnya mati, kan? Bahkan Bella tidak akan bertahan hidup dibawah serangan fatal seperti ini." kata Sirin dengan ragu.

Zelshione sendiri hanya bisa diam. Karena dia ragu....apakah benar ini sudah selesai?

Bahkan Jarvis di luar Bumi juga merasakan ketidakpercayaan jika Chiyou mati, karena dia anehnya masih bisa melihat fluktuasi gelombang kehidupan dari Chiyou dibawah sana.

<Tunggu....Apa ini?>

Jarvis melihat bahwa data dari tubuh Chiyou berfluktuasi sangat cepat, dan bahkan anehnya sekujur tubuhnya terlihat dipenuhi dengan energy yang sama di setiap sel tubuhnya.....

<Apakah itu, jadi begitulah....Pantas saja, artinya dia sekarang masih hidup. Dan jika dia berevolusi lagi, artinya, serangan Gungnir yang berbasis Energy Panas Beam sudah tidak berfungsi padanya?>

Tubuh 50 Allos-Cluster dan 1 Yuster langsung berkedip penuh cahaya data yang tak terhitung jumlahnya.

Dan perintah dari Preier Jarvis sangat simpel, yaitu:

<Hitung semua data yang dimiliki monster ini, ambil sampelnya secara diam-diam, lakukan pengujian simulasi, dan kembangkan kemungkinan...untuk mereplikasi kemampuannya!>

<[Accept]> x50

Bagi Jarvis, hal ini lebih penting daripada rencananya tadi dimana dia akan memindahkan Chiyou ke sisi Mana, lalu secara langsung memindahkan mereka, sekaligus memisahkan mereka ketika di teleportasi ke planet lain untuk dibunuh secara habis-habisan.

Karena Jarvis sendiri hanya memiliki satu pemikiran kepada Manusia Lain kecuali Hayama Yuuki sendiri, yaitu ...

[Manusia hanyalah alat] !!!–

Sementara itu, dibawah sana.

Wrukk, Bluph....Bluphhh....Luhhhmmm.....

Suara aneh terdengar dari tubuh Chiyou, dan di mata semua orang disana, daging di tubuh Chiyou langsung bergerak seperti jeli dan langsung berkembang dan menyatu dengan daging lainnya!

Zelshione menyipitkan matanya melihat ini, terutama ketika dia melihat bahwa ada benda bulat mengkilap berwarna ungu yang terbentuk lagi ketika daging di dadanya tertutup.....

.....Jadi benar, itu adalah intinya kah?

– Artinya, bahkan ketika Inti di tubuh monster ini hancur, dia masih bisa beregenerasi?

– Tapi sepertinya robot tadi mengetahui sesuatu mengenai kelemahan monster ini.

– Sial, keduanya benar-benar sosok yang merepotkan!

Bahkan Zelshione bisa merasakan keringat keluar dari dahinya pada saat ini ketika dia mengumpat.

Sirin memandang Bella dan menginjak-injak kakinya kesal ketika mengatakan: "Bella, kenapa rasanya ada perbedaan yang mencolok meskipun kalian sama-sama Honkai Beast Judgment-Class ?!"

"Roar..."

Benares malang hanya bisa menundukkan kepalanya ketika dimarahi oleh Ratu tercintanya pada saat ini.

.... Meski itu memang benar sih, kalau keduanya sekarang tidak bisa dibandingkan~

"WrrrroooohhhhhhhhhhZzzzzzz.....!!!!–"

Chiyou yang dibangkitkan kembali langsung meraung marah pada saat ini, dan kepalanya mendongak tertuju ke langit seolah dia bisa melihat Kapal Tempur Yggdrasil yang melayang di atas Bumi sana.

Sirin yang mendengar ini hanya bisa mendengus, melipat kedua tangannya di depan dadanya dan kemudian menjentikkan jarinya.

Pada saat itu, daerah langit disekitar tiba-tiba dipenuhi oleh portal ruang imajiner yang tak terhitung jumlahnya, dan dari sana, muncul Honkai Beast yang dipanggil Sirin untuk mengulur waktu.

Zelshione juga menarik tangannya ketika memerintahkan: "Quartum, mundur!"

Swushh....

Ketika sampai pada titik ini, mereka hanya bisa bertahan sebentar ketika menerima sinyal dari pihak di Britannia Raya, apakah sudah waktunya untuk mengirim orang bessr itu kesana.

Tugas mereka disini sudah bukan lagi untuk "membunuh", melainkan untuk "mengulur waktu", semudah itu.

Tapi ada kecelakaan di setiap situasi yang serius seperti ini, misalnya pada saat ini....

Crassshhh...Bang!

Elma yang terperangah karena situasi cuaca yang tidak normal langsung mendengar teriakan Ramza:

"Elma bodoh! Lihat kedepan!"

"Apa...."

Benar saja, itu terlambat.

Apa yang dia lihat pada saat ini adalah darah merah memercik di sudut matanya, dan yang paling banyak dia lihat, adalah sosok gadis cantik berpakaian hitam-coklat yang menaiki sebuah kuda hitam.

Senyuman kejam muncul di wajah gadis itu, dan di tangannya, ada sebuah pedang hitam lengket yang bertatahkan enam permata berwarna-warni yang sayangnya sekarang agak diselimuti warna ungu....

"Halo, manusia....Lalu, selamat tinggal...." gadis itu menunjukkan senyuman mengerikan ketika dia mengangkat pedangnya.

"Elma !!!!!" x4

Bashhhh....

–– Kerajaan Britannia Raya, Ibukota Britain ––

"Ahahaha, Hahhhh....kalian membosankan. Jujur saja, kalian benar-benar lemah dan bodoh. Menyerahlah dan mati diam di rumah, virus di tubuh kalian sudah mencapai tahap 3."

Mana di udara melayang menggoda dan mengejek, "Maksudku, aku sudah "berbaik hati" tidak membunuh kalian ketika berani menghadap di depanku."

"Diam! Kau yang menghancurkan Ibukota dan membunuh hampir jutaan nyawa manusia tidak berhak mengatakan "baik hati" kepada kami!"

Artoria dengan ekseleton armor dan pedang berteknokogi tinggi di tangannya berteriak marah.

Orang-orang disekitarnya, termasuk para ksatria atau para tentara yang bahkan menaiki robot setinggi 2-5 meter yang siap mati ini juga membuat wajah marah.

Mereka merasa gagal pada saat ini!

Mana sendiri hanya tertawa terbahak-bahak mendengarnya. Terutama ketika dia mengulurkan tangannya, dan seketika, kristal di beberapa tubuh orang-orang itu akhirnya menyebar dengan cepat, sangat menyeramkan.

Artoria juga melihat pergerakan kristal di lengannya, dan mati rasa jelas terasa disana....

"Sudah cukup, ini membosankan." Mana akhirnya mengangkat tangan kanannya ke atas dan seketika tiga bola berisi kabut hitam terbentuk.

"Waktunya kalian mati, sayonara~"

" SIE (Something Impact the Environment) !!!"

Swushh...

"Nani?" Mana terkejut ketika melihat serangannya menghilang.

Ketika dia terkejut, rantai emas tiba-tiba mengikat dirinya, dan disaat yang sama, dia melihat bahwa daerah langit disekitar sudah mengumpulkan banyak partikel energy yang tak terhitung jumlahnya.

Semua partikel energy di udara itu menuju ke sosok cantik wanita berambut merah muda panjang yang mengenakan pakaian ekseleton minim yang melebarkan kedua tangannya kesamping bawah, dan matanya menajam ketika menatap Mana....

Aine membuka mulutnya dan berbisik:

"Code Breaker...."

次の章へ