Sementara itu di tempat Yuuki, dengan satu tangan menopang pipinya malas di atas meja belajar...
Dia berbisik, "Jawaban ini, itu bukan jawaban yang bisa dikeluarkan bagi seseorang yang pasti memiliki dampak mental karena perkataanku."
"Terlalu tenang dan tepat sasaran, dan disaat yang sama menjebakku untuk menunjukkan identitasku..."
"Jelas itu bukan keahlian seorang gadis seperti Eriri...Jika itu wanita seperti Haruno, aku masih bisa mempercayainya, toh sejak kecil dia dibesarkan di lingkungan palsu."
Kemampuan psikologi, tidak...bahkan tanpa kemampuan ini, siapapun yang peka pada balasan seseorang akan mendapatkan apa yang Yuuki katakan sekarang.
Untuk sementara dia memikirkan, siapa yang membalas pesan email denganku dari tadi?
Pada akhirnya, Yuuki mengingat sesuatu dan berbisik dengan senyum kecut: "Apakah itu Ibunya, Sayuri Spencer?"
"Sebagai sosok berkelas di Jepang dan bahkan di Britania, seharusnya itu mungkin."
<Sir, untuk apa kau memikirkan hal yang tidak penting ini?>
Pertanyaan Jarvis membuat mulut Yuuki berkedut, "Aku tidak mengharapkan kau akan mengatakan ini Jarvis."
<Ini hanya fakta, bagaimanapun, kita sekarang ada di titik kritis>
Yuuki hanya mengangkat tangannya ke atas dan memutar kursinya kebelakang untuk mengatakan: "Jangan khawatir, ada banyak waktu bagiku sekarang."
"Tiga bulan, itu jangka waktu panjang terutama bahwa dalam tiga bulan ini, semua kelakuanku di sekolah termasuk membolos, itu tidak akan dilihat oleh siapapun!"
"Selama tiga bulan ini, sekolah adalah milikku !!!—"
<....>
Jarvis tidak menjawab, tapi Yuuki segera memutar kembali kursinya dan membalas email pada Sayuri.
[Aku akan mengakhiri pembicaraan ini sekarang, Bibi Sayuri Spencer, kan? Mungkin di awal aku memang terlalu kasar, tapi tetap saja ini adalah masalah bagi mataku.
Jika ada masalah lanjutan, Bibi bisa menyuruh Sawamura untuk pergi ke gedung sekolah lama lantai dua di Sakura International Highschool. Disana, aku akan membicarakan masalah ini dengan lebih lanjut denganku.
Jangan khawatirkan masalah keamanan Sawamura jika Anda tidak percaya padaku, ini aku dasarkan pada nama Apollo dan Da Vinci!
Salam, Hayama Yuuki]
"Dan kirim~"
Setelah meregangkan kedua tangannya kedepan, senyum Yuuki melebar, dan disaat yang sama, suara teriakan dari bawah terdengar.
Gabriel: "Yuu! Turun dan makan malam bersama !!!—"
"Aku akan datang!"
Setelah berdiri dan menutup semua proyeksi virtual ini, remaja itu dengan bahagia turun kebawah~
Sementara itu di rumah keluarga Sawamura, Sayuri yang membaca email itu tidak bisa menahan kedutan di bibirnya!
"Siapa sangka, ikan yang terbakar karena gambaran putriku adalah jenius itu. Hey, ini agak membuatku malu juga~"
"Hah? Kaa-san...Apa, maksudmu?"
Dengan wajah memerah karena bekas air mata menangis tadi, Eriri bertanya dengan bingung.
Sayuri hanya tertawa dan berkata, "Email ini dikirim oleh Hayama, kau harus mengenalnya?"
"....Hayama yang mana?" Eriri mengingat dua Hayama, "Hayama Yuuki yang biasanya datang ke acara perjamuan besar Jepang, atau Hayama Yuuki yang pernah kutemui saat festival comiket?"
"Eh?" Mata Sayuri memadat dan bahkan senyumannya memadat.
"Apakah ada dua Hayama Yuuki di Dunia ini? Eriri...kau, bercanda? Kau jelas sering bertemu dengannya saat masih muda di setiap perjamuan kelas atas kami !!!"
Eriri mengingat masa lalu saat dia bertemu Hayama Yuuki di acara comiket saat itu...
Membandingkannya dengan Hayama Yuuki yang sudah lama dia lihat selama perjamuan keluarga tinggi Jrpang, wajahnya tiba-tiba berubah!
"Dia orang yang sama?!"
"Tentu saja sama! Kenapa kau memikirkan akan ada dua bocah itu?"
Sayuri bingung, tapi Eriri menjawab dengan malu: "Ehh...Mungkin...Mungkin karena waktu di comiket, aku takut identitasku, akan terbongkar?"
"Jadi tanpa sadar...aku melupakannya?"
Sayuri benar-benar terdiam kali ini...
Dia bahkan tidak segan untuk menarik telinga putrinya untuk mengatakan, "Kau gadis benar-benar berantakan karena identitas ini!"
"Aku tidak mau tahu apa, besok kau harus mencari kesempatan untuk menemui Hayama! Minta maaf dan jelaskan identitasmu dengan baik!"
"Jangan permalukan nama keluarga Spencer kami!"
"*Berbisik* Padahal kau juga terkadang mempermalukan diri sendiri jika dirumah..."
Sayuri: "Hah?! Kau mengatakan sesuatu !!!"
-----------
Keesokan harinya.
Merasakan kekosongan di pelukannya, Yuuki langsung membuka matanya dengan jejak ketakutan yang jelas!
Dan satu kata langsung terdengar di seluruh vila.
"Ana?! Ana !!! Anaaa !!!—"
Melihat Ana tidak ada di sisinya, Yuuki benar-benar ketakutan !!!
Biasanya, dia akan bangun dan disambut oleh mata Amethyst indah dari peri ini, tapi sekarang dimana dia?!
Apa yang terjadi selama aku tidur?!
Jika memang ada penyusup, Jarvis pasti akan memperingatkan seluruh vila!
Tapi sekarang....
Tanpa memikirkan perusakan pintu, Yuuki berlari keluar dan berteriak dengan keringat dingin di dahi dan tubuhnya!
"Ana! Ana, dimana kau?!"
"Tuan Muda! Apakah ada masalah?!" sosok gadis berambut merah muda langsung muncul dengan tergesa-gesa.
Yuuki langsung menekan kedua pundak Ram, dan dengan pupil mata yang bergetar, Yuuki bertanya: "Dimana Ana?!"
"Ana-chan?...Dia, di kamar Gabriel-sama?"
Wushh–
Tanpa mempedulikan Ram, Yuuki langsung menyingkirkan gadis itu ke samping dan pergi ke kamar Gabriel dengan tergesa-gesa!
Tapi Ram dengan wajah takut berbisik, "Mata Tuan Muda... Kenapa memiliki jejak ungu? Dan ada sesuatu seperti sinar biru terang tadi..."