webnovel

Masalah Dua Jenius

Membuat surat lebih susah dibanding Matematika?!

Ogata-san, cepat buat pernyataan kepada seluruh siswa di Dunia bahwa kau bersalah atas kejahatan besarmu!

Kau sangat bersalah!

Tidak mungkin Matematika lebih mudah dibanding menulis surat!

Itu hanya khusus untuk otakmu saja brengsek!

"Sekarang jika kalian tidak keberatan, diam dan makan disana dengan tenang! Mengerti !!!"

Bohong?! Kacamata bersinar itu, itu pasti pertanda bahaya!

Tidak percaya, tapi Yuuki percaya!

Arthur, Sona, dan sekarang Ogata-san...

Siapapun yang memakai kacamata, dan tiba-tiba kacamata itu bersinar karena pantulan cahaya, maka larilah!

Nyawamu dalam masalah, buktinya...

Janne & Euphemia: "Hai!"

Lihat! Lihat bukan?!

Dua orang ini, dimana yang satu adalah Anak Super Bermasalah sedangkan yang lain adalah seorang putri dengan aura kuat di tubuhnya akan aristorat....

Hanya satu gerakan, itu dapat dengan mudah membuatnya menyerah!

Sungguh, kacamata yang menakutkan!

Yuuki menelan ludahnya sejenak lalu tertawa kosong, tapi tiba-tiba lengan bajunya ditarik oleh Eriri yang membuatnya penasaran.

"Apakah ada masalah?"

"Ya..." Eriri menggaruk rambutnya dan berkata: "Meskipun aku penasaran dengan Madoka, tapi aku lebih penasaran dengan manga Naruto dan One Piece..."

"Hayama Yuuki-kun, menurutku, bukankah aku itu hanya mencontek karyamu? Lagipula, aku hanya mempercantik hasilmu."

"...."

Yuuki akhirnya tahu apa yang terjadi pada gadis ini karena diam sejak tadi, itu karena masalah "mencontek" ....

Remaja itu menekan kepala Eriri kecil, mengelusnya dan berkata: "Milikku adalah milikmu, dan milikmu adalah milikku. Itulah kerja sama antara Novelis dan Mangaka, benar, Utaha-senpai?"

"Mmm...Kouhai-kun memang benar. Meskipun aku tidak mau mengakuinya, tapi gambaran orang itu memang bagus." kata Utaha-senpai sambil mengangkat bahunya.

"Ngomong-ngomong, bukankah ini hari novel terbaru Kouhai-kun diterbitkan? Bagaimana hasilnya?" tanya Utaha-senpai penasaran sambil tersenyum.

Yuuki menggaruk kepalanya dan mengatakan, "Aku tidak peduli dengan penjualannya, tapi aku lebih peduli pada masalah setelah hal ini..."

.....

Kelas 2-A, First International Highschool.

Sosok Kurumi menutup sebuah novel di tangannya dan berbisik: "Benarkah, Yuuki masih tahu hati nurani untuk membuat cerita seperti itu."

"Ara? Kurumi-chan, jika tidak aku salah...waktu itu, bukankah kau sangat marah pada Hayama Yuuki?" Raiden Mei bertanya dengan mata kucing menyelidiki.

Kurumi berdehem beberapa kali dan berkata, "Bagaimana mungkin? Semua karyanya sangat aku hargai~"

"Tapi Mei-san, kau benar-benar tertarik dengan Yuuki sekarang bukan? Apakah ada sesuatu?"

Raiden Mei terkejut dengan ini, dan tanpa sadar dia menggenggam dadanya menggunakan tangannya dan berkata dengan rendah sambil menundukkan kepalanya.

"Hanya saja, aku merasa Hayama Yuuki itu...juga sepertiku."

Kurumi memiliki tiga tanda besar mengambang di atas kepalanya mendengar ini.

Sama? Kalian berdua? Darimananya?

.....

Sementara itu di sebuah ruangan penuh teknologi, terlihat seorang gadis kecil berambut merah twintal yang memegang novel Date A Live terbaru dengan gemetar!

Beberapa orang disana juga memegang buku yang sama disana, dan ekspresi semua orang jelas sangat berbeda-beda~

Ada yang terkesan, marah, malu, aneh, dan yang terpenting...

"Kalian semua sudah membacanya?!" teriak gadis berambut merah itu dengan keras!

"Ya, komandan!"

"Bagus! Pergi dengan kecepatan penuh, kediaman Hayama Yuuki! Kita grebek rumahnya sekali lagi !!!"

....

"Brr...."

Yuuki merasakan bulu kuduknya berdiri dan hanya bisa berbisik: "Aku sudah ditargetkan mereka lagi!

"Mereka? Ahhh..." x4

Janne, Jeanne, Mordred dan Leah yang telah lama mengenal Yuuki tahu apa yang dimaksud "mereka" oleh Yuuki ini.

Yang lain hanya kebingungan, tapi pada akhirnya, Utaha-senpai secara tiba-tiba menusuk pipi Eriri dan bertanya: "Kau bekerja sama dengan Kouhai-kun benar? Aku benar-benar iri~"

"Tentu saja, aku jelas lebih baik darimu, Kasumigaoka Utaha!" Eriri mengangkat kepalanya tinggi.

Tapi Utaha-senpai tiba-tiba berkata, "Ehh~ Yaa...Kalau itu aku memang harua iti, tapi Sawamura-san, sebenarnya kau juga harus iri padaku kau tahu? Jika itu masalah dada~"

"Na?! Ka–Su–Mi–Ga–Oka! Utaha !!!!–"

Eriri langsung marah dan kesal, lalu dia meloncat menerkam Utaha-senpai dan langsung berguling-guling di sekitar ruangan.

Yuuki hanya menggelengkan kepalanya melihat ini, tapi tiba-tiba dia melihat bahwa kedua gadis jenius itu menyerahkan lembar ujian kepadanya....

Menarik nafas dalam-dalam, Yuuki berbisik sambil membuka penutup pulpennya: "Waktunya penilaian!"

Sepuluh menit kemudian....

Yuuki menundukkan kepalanya ke meja dan berkata seolah jiwanya akan keluar: "Hei, jika aku bisa meminjamkan bakatku kepada kalian, mengapa aku harus bekerja begitu keras?"

Berbaring di atas dua kertas dengan hanya 30 poin, dia kelelahan secara fisik dan mental !!!

Bahkan wanita-wanita disana juga tidak bisa menahan diri untuk mengedutkan bibir mereka melihatnya!

Kecuali tiga gadis pembuat onar, Mordred, Leah, dan juga Janne...yang lain hanya bisa memiliki mata kosong!

Yuuki sendiri, dia dapat dengan jelas membuktikan bahwa kertas itu adalah kertas ujian yang memiliki soal yang juga sama dengan kertas ujian kemarin!

Tapi keduanya, keduanya bahkan tidak bisa memberikan poin di atas 50 !!!

Guru selain dirinya sendiri pasti akan mengusir kedua gadis ini dengan panik melihat ini sambil berkata sebelum pergi, "Jangan bilang kalau kalian diajari olehku di luar."

Furuhashi dan Ogata juga terlihat sedikit malu melihat kelelahan Yuuki, dan mereka juga spontan meminta maaf...

Ogata-san: "Ya, aku minta maaf ..."

Furuhashi: "Maaf, aku memang seorang idiot yang lebih rendah dari jangkrik, aku benar-benar sangat menyesal karena dilahirkan."

"Ehhhh...Lupakan."

Yuuki meremas kertas di tangannya menjadi bola, lalu membuangnya ke tempat sampah tanpa melihat ke belakang: "Ini bukan pertama kalinya aku melihat nilai ini."

"Jika kalian terbiasa, maka akan terbiasa terus nantinya."

"Kalian masih gagal, lalu lakukan lagi. Lagi pula, meski ujian selesai, tapi kalian sendiri belum selesai bukan? Jadi, belum terlambat untuk berhenti !!!"

Sambil menggaruk kepalanya, remaja itu mengeluarkan kertas baru dari laci tak jauh disana sebelum memberikannya lagi pada kedua jenius bodoh itu.

Tapi sejujurnya, dia juga merasa agak tidak nyaman.

Melihat ke arah jam, itu hanya beberapa jam lagi sebelum waktu ujian kelas Kirisu-sensei menunggu.

Jika mereka gagal, dia akan melepaskan diri menjadi instruktur pendidiman mereka?

Menurutnya, bahkan dengan dua orang seperti ini, dia tidak pernah punya rencana untuk melepaskan posisi sebagai [instruktur pendidikan] mereka!

Yuuki: "Lakukan dengan benar, masih ada waktu sebelum kelas Kirisu-sensei! Jangan Kalah dengan Ana yang bahkan baru sehari belajar !!!"

"Yuuki-kun...Kau membandingkan kami dengan orang sejenismu, jahat!" Furuhashi memberinya tatapan kosong dan sakit!

Tapi Ana disana mengangkat kepalanya dari buku yang dia baca dan memiringkan kepalanya lucu...

"Apakah belajar itu susah?"

Furuhashi & Ogata: "Dengar! Apakah ini masih sesuatu yang akan dikatakan manusia?!"

次の章へ