webnovel

Wishing a Star

"The story that we paint

I'll be wishing on a star so that it comes true

I'll continue to hope

Like tracing the stars

I'll wish again and again, I can't wait

Because I want to catch it

Wishing on a star"

- BTS - Wishing on a star (english trans) -

☜☆☞

keesokan paginya...

Yoona sudah tiba dibandara dengan Hyun ri. mereka sudah berangkat pagi-pagi sekali untuk kembali ke korea, beberapa jam sebelumnya seorang staf telah memberikan mereka tiket pesawat untuk kembali. Yoona duduk di bangku, menunggu pesawat mereka sambil membenamkan dirinya kedalam syal milik Jimin.

ia sangat mengantuk sekali karena harus berangkat kebandara saat waktu masih menunjukkan pukul 5 pagi. ia hampir memejamkan matanya saat ia merasakan guncangan kecil pada bahunya. ia melihat Hyun ri yang membangunkannya.

"ayo pesawatnya sudah siap" ajak Hyun ri menarik tangan Yoona dan menggandengnya menuju terminal.

☜☆☞

pukul 9 pagi...

Jimin sedang berdiri di koridor hotel lebih tepatnya satu lantai di bawah lantai kamarnya menunggu seseorang, siapa lagi kalau bukan Yoona. kemarin dengan lihainya ia bertanya ruangan mana yang dipakai oleh petugas medis kepada manajernya dengan alasan untuk meminta obat demam padahal maksud dan tujuannya hanya untuk melihat Yoona. namun sayangnya Jimin tidak tahu kamar nomor berapa yang dipakai oleh Yoona jadi dia hanya bisa menunggu dikoridor hotel berharap ada salah satu staf yang melihatnya atau paling tidak Yoona yang melihatnya.

beruntung Jimin tidak perlu menunggu lama saat ia melihat seorang staf yang dikenalnya kemudian ia memanggil staf tersebut, "eoh Yuri noona!?"

Yuri yang baru saja keluar dari kamarnya terkejut melihat Jimin yang sedang berdiri di koridor memanggilnya, "hmm Jimin??? apa yang kau lakukan disini?? kau butuh sesuatu??"

Jimin mengusap belakang kepalanya sambil tertawa canggung, "ah ya a.. aku sedang mencari petugas medis disini untuk meminta obat demam"

Yuri mengangkat kedua alisnya, "kau mencari petugas medis??! mereka sudah pulang Jimin-ah"

Jimin hanya bisa terkejut mendengar penjelasan Yuri, "pu..pulang!?"

Yuri mengangguk, "mereka sudah berangkat jam 5 pagi tadi mungkin sekarang mereka sudah berada di pesawat"

Jimin tidak dapat menahan rasa kecewa dan sedikit sedih baru kemarin ia menyadari keberadaan Yoona dan berharap memiliki waktu lebih untuk bersama tapi ternyata ia sudah kembali ke korea setelah konser berakhir dan itu artinya tidak banyak waktu bagi mereka untuk berdua karena pasti ia akan sangat sibuk dengan jadwal kerjanya begitupun dengan Yoona.

Jimin hanya mendesah pelan dan kembali menatap Yuri yang masih memandanginya dengan pandangan bertanya, "noona aku harus minta kesiapa obat demamnya?"

Jimin tidak lupa untuk tetap meminta obat sebagai bukti bahwa ia benar-benar mencari petugas medis.

"ah tunggu sebentar" Yuri kembali masuk kedalam kamarnya dan keluar dengan membawa kotak obat. ia mencari-cari sebentar setelah itu ia memberikannya langsung kepada Jimin.

"ini, mereka menitipkan kotak obat ini padaku sampai jadwal kalian selesai"

Jimin mengambil obat tersebut, "terima kasih noona" kemudian ia berbalik menuju lift untuk turun ke lobby menyusul para member ke restaurant untuk sarapan bersama.

☜☆☞

Jumat pukul 21.00 malam Seoul...

Yoona menyeret kopernya kedalam ruang tengah apartemennya dengan lelah dan menjatuhkan dirinya disofa. ia memegang perutnya dan merasa lapar namun ia juga terlalu lelah untuk memasak atau sekedar pesan antar. ia mengambil ponselnya dan mulai menghidupkannya dan saat itu juga sebuah pesan datang bertubi-tubi dari Jimin.

"waah apa-apaan ini?" gumamnya saat ia mulai membuka pesan dari Jimin yang terasa seperti pesan spam. Yoona memilih mengabaikannya dan mulai beranjak dari duduknya masuk kedalam kamar, ia akan memilih tidur daripada mengisi perutnya. Yoona mulai melepas bajunya bermaksud untuk membersihkan dirinya sebelum tidur. saat ia mendengar dering ponselnya berbunyi, ia memeriksa ponselnya dan mendapati Jimin meneleponnya kemudian ia menyeret tombol hijau di ponselnya kesamping.

"halo" ucap Yoona

"ah akhirnya kau menjawab teleponku. kenapa kau tidak membalas pesanku? padahal kau sudah membacanya" tanya Jimin diseberang sana.

"aku berniat membalasnya setelah aku mandi" jawab Yoona sambil berusaha membuka kancing kemejanya.

"oh benarkah?!? kalau begitu mandilah aku akan meneleponmu lagi setelah selesai" kemudian Jimin menutup teleponnya. Yoona memandang ponselnya sebentar dan langsung menaruhnya diatas nakas lalu beranjak masuk kedalam kamar mandi.

15 menit setelahnya Yoona sudah berada di atas ranjangnya memposisikan dirinya dengan nyaman baru saja ia akan memejamkan matanya, ponselnya berdering lagi dan ia baru teringat bahwa Jimin tadi meneleponnya. Yoona pun mengambil ponselnya di atas nakas dan mendapati Jimin meneleponnya dengan video call.

ketika Yoona menjawabnya layar ponselnya berganti menjadi wajah Jimin yang sepertinya ia sudah berada di kamar hotel.

"hei" sapa Jimin dengan senyum hangatnya.

"hmm hai" Ucap Yoona sedikit menyembunyikan wajahnya dibalik selimut karena tiba-tiba saja ia teringat dengan kejadian obat di hotel.

"aku tidak tahu kau akan kembali lebih cepat"

"yah presdir Rumah Sakit sepertinya tidak ingin memberi waktu kosong pada kita berdua" ucap Yoona dan ia sedikit menguap kecil.

Jimin melihatnya dan tentu saja Yoona pasti lelah karena perjalanan panjang diudara, "kau pasti lelah beristirahatlah Yoona" Jimin hampir menutup sambungan teleponnya saat ia mendengar suara kecil dari Yoona.

"ehm se...sebenarnya aku tidak bisa tidur"

Jimin mengangkat kedua alisnya saat ia melihat Yoona dengan wajah yang tersipu karena malu mengingatkannya dengan kenangan masa lalu mereka berdua disaat Yoona tidak bisa tidur ia akan bernyanyi sampai Yoona tertidur lelap.

"kau mau aku menyanyikan lagu untukmu? agar kau bisa tidur?"

Yoona hampir saja menutup dirinya dengan selimut karena Jimin menebak keinginan dengan benar. dan Yoona hanya bisa mengangguk samar menutup sebagian wajahnya dengan selimut berusaha menyembunyikan rona wajahnya. dan Jimin hanya tertawa melihat ekspresi yang ditunjukkan Yoona terhadapnya, sangaaat menggemaskan.

"hahaha baiklah aku akan bernyanyi untukmu, tapi..."

Yoona menatapnya dengan bingung menunggu Jimin menyelesaikan kalimatnya, "jangan menutupi wajahmu. aku akan bernyanyi sambil melihatmu tertidur bagaimana?"

Yoona terlihat menimbang - nimbang tawaran Jimin. ia terlalu malu untuk menunjukkan wajahnya didepan Jimin tapi ia juga ingin mendengar suara nyanyian Jimin karena jujur ia sangat merindukan suara merdu Jimin. dengan sedikit berat hati ia mengangguk pelan dan mulai menurunkan sedikit selimut yang menutupi wajahnya.

Jimin semakin tersenyum lebar saat ia melihat wajah Yoona, "baiklah kau ingin kunyanyikan lagu apa?"

"ter... terserah" ucap Yoona malu-malu

Jimin pun terlihat berpikir sebentar sebelum ia menyanyikan sebuah lagu miliknya.

"All this is no coincidence

Just, just I could feel that

The whole world is different than yesterday

Just, just with your joy

When you called me, I become your flower

As if we were waiting, we bloom until we ache

Maybe it's the providence of the universe

It just had to be that, you know I know

You are me, and I am you..."

"ah Serendepity" batin Yoona masih menikmati suara nyanyian Jimin tanpa disadari olehnya sebuah senyuman muncul di bibirnya.

Jimin tersenyum saat ia melihat Yoona menikmatinya kemudian ia melanjutkan nyanyian,

"As much as my heart flutters, I'm worried

The destiny is jealous of us, just like you I'm so scared

When you see me

When you touch me

The universe has moved for us

There wasn't even a little miss

Our happiness was meant to be

Cause you love me and I love you..."

"You are my blue mold, saving me

My angel, my world

I'm your calico cat, here to see you

Love me now

Touch me now..."

"Just let me love you

Just let me love you

Since the creation of the universe

Everything was destined

Just let me love you

Let me love, let me love you

Let me love, let me love you..."

Jimin mengakhiri nyanyiannya saat ia melihat Yoona sudah terlelap tidur. ia tersenyum dan mengambil potret Yoona yang tertidur sebelum mengucapkan, "selamat tidur Yoona" kemudian ia menutup teleponnya

次の章へ