"And baby, everything that I have is yours
You will never go cold or hungry
I'll be there when you're insecure
Let you know that you're always lovely
Girl, 'cause you are the only thing that I got right now"
- Chris Brown ft Justin Bieber - Next to you -
☜☆☞
24 Desember 20xx
Yoona sedang membantu ibunya menyiapkan makan malam. ia sengaja mengambil cuti kerja pada tanggal 24 dan 25 untuk merayakan natal bersama ibunya. alunan musik natal mengalun diseluruh ruang makan dan ruang tengah. tugasnya menjaga nenek Lee sudah selesai karena profesor Lee pulang dengan membawa istri serta kedua anaknya untuk merayakan natal bersama.
"bagaimana pekerjaanmu Yoon?" tanya ibunya yang sibuk memasak makanan kesukaan Yoona.
"baik tidak ada masalah sama sekali" ucap Yoona sambil terus memetik daun-daun sayuran secara asal untuk salad.
tiba-tiba sebuah iklan muncul dari layar televisi dan menampilkan pengumuman tentang acara musik untuk menyelenggarakan hari natal. manik mata Yoona berhenti di sederet nama artis yang akan muncul mengisi acara tersebut dan disitu munculah nama BTS.
"Jimin semakin tampan saja Yoon" ucap ibunya ketika ia melihat iklan tersebut.
Yoona hanya mengangguk kecil dan tersenyum tanpa menjawab apa-apa. tentu saja ibunya tahu mengenai putusnya hubungan Yoona dan Jimin tapi tidak mengetahui alasan dibaliknya. bahkan ibunya menyayangkan sekali hubungan Yoona dan Jimin dan hanya bisa memberi Yoona semangat untuk tidak terlalu sedih. sekarang pun ibu Yoona berpikir bahwa alasan dibalik putusnya hubungan putrinya adalah karena Jimin semakin terkenal dan tidak ingin terlibat skandal. dan ia mencoba memakluminya.
sedangkan Yoona sedang berpikir apa ia harus menceritakan perihal bertemunya kembali dirinya dengan Jimin serta jadwal konser yang mengharuskannya untuk mengikuti Jimin kemanapun ia pergi atau tidak menceritakannya.
"ehm eomma" Yoona berkata dengan hati-hati dan hanya dijawab ibunya dengan 'hmm'
"selama 10 bulan ini aku akan jarang pulang kerumah"
ibunya yang sedang menata meja makan menatap Yoona dengan pandangan terkejut dan bingung, "kenapa?"
"ehm mungkin ini terdengar tidak masuk akal tapi aku ditugaskan kepala rumah sakit untuk mengikuti jadwal konser seseorang sebagai petugas medis khusus"
"konser? konser siapa yang sampai memakan waktu 10 bulan!?" tanya ibunya kembali
"BTS" ucap Yoona final ketika ia melihat ekspresi ibunya yang tidak terlalu kaget
"ternyata Tuhan mengabulkan doa ibu" ucapnya lega dan kembali menata meja makan.
"maksud ibu?" Yoona menatap ibunya tidak mengerti.
ibunya kembali menatap Yoona dan tersenyum lembut dan menghampiri Yoona yang masih duduk dia atas kursi dekat meja pantry, tangannya dengan lembut mengusap kepala putrinya dengan sayang.
"ibu sangat mengerti kamu Yoona selama 10 tahun ini kamu tidak pernah lepas dari berita yang mengenai mereka atau Jimin. ibu bahkan melihatmu berjuang mati-matian untuk melupakannya namun ternyata tidak bisa."
"kamu tahu apa yang membuat ibu sedih..." ibu Yoona menatap dalam kearah Yoona. "melihatmu sedih dan tidak bahagia. ibu tahu kamu masih menyayangi Jimin dan perasaan cinta itu tidak bisa dibohongi"
Yoona tertegun dengan kata-kata yang diucapkan oleh ibunya. memang dia tidak bisa menyangkal akan hal itu dan selama itulah ia selalu merasa sedih dan tidak bahagia. Hyun Ri dan Ibunya terlalu mengenal baik soal diri Yoona walau ia berusaha menutupi dari kedua orang tersebut.
"nah kalau begitu ayo kita makan" Ajak ibunya pada akhirnya dan mereka berdua pun makan malam bersama.
Yoona berjalan keluar dari minimarket dekat rumahnya, ia membeli beberapa kaleng bir dan camilan kecil berniat menghabiskan waktunya menonton acara televisi. namun langkahnya terhenti pada sebuah taman bermain tempat kenangannya dengan Jimin, tapi bukan itu yang membuatnya terhenti. ia melihat Jimin duduk disalah satu ayunan disana dengan syal biru yang sangat dikenal oleh Yoona.
Yoona hampir tidak mempercayai penglihatannya saat ia mendekati orang tersebut dan ternyata benar itu adalah Jimin.
"apa yang kau lakukan disini!?" tanyanya saat ia sudah berada dihadapan Jimin.
Jimin mendongak dan tersenyum lembut lalu ia berdiri manatap Yoona didepannya, "menunggumu"
bola mata Yoona membesar saking terkejutnya ia mendengar apa yang dibicarakan Jimin, "kau gila!? bagaimana kalau kau tertangkap paparazi!?"
Jimin hanya mengangkat bahunya acuh, "tadinya aku ingin mengirim pesan kepadamu tapi aku memutuskan untuk menunggumu disini"
Yoona hanya bisa menggeleng tidak mengerti dengan tindakan Jimin yang terdengar ceroboh, "bagaimana jika aku tidak melewati ini dan tidak melihatmu? semalaman kau akan kedinginan diluar. tindakanmu ceroboh sekali Jim"
Jimin hanya tertawa, ia begitu bahagia karena Yoona masih mengkhawatirkan dirinya. kemudian ia mengambil tas karton yang ia taruh dibawa dan memberinya kepada Yoona. Yoona memandang tas karton tersebut dengan pandangan bingung dan mulai menatap Jimin untuk meminta penjelasan.
"hadiah natal" Jimin kembali tersenyum namun ia dengan cepat menghentikan gerakan Yoona yang mau membuka isi dari tas tersebut. Yoona kembali menatapnya bingung.
"tolong buka dirumah ya" Jimin kemudian menatap jam tangannya. "aku harus kembali latihan. besok aku ada acara di stasiun Televisi *** maukah kau menontonku? kalau bisa pakai hadiah dariku ya"
Jimin memeluk Yoona singkat dan beranjak pergi dari taman dengan berlari bahkan ia tidak memberi Yoona waktu untuk mencerna apa yang sudah terjadi. Yoona hanya menatap punggung Jimin yang mulai menjauh di pertigaan jalan dan kembali menatap hadiah yang diberikan oleh Jimin. bertanya-tanya apa isinya.
Yoona masuk kedalam kamarnya dan membawa camilan serta hadiah dari Jimin. ia duduk ditepi ranjangnya menatap tas karton dipangkuannya. Yoona mulai mengeluarkan isi didalamnya dan terdapat kotak kecil dan juga sepasang sarung tangan yang mirip dengan syal milik Jimin. Yoona membuka kotak kecil tersebut dan mendapati sebuah gelang yang sepertinya terbuat dari emas putih dengan hiasan kotak kecil seperti lubang kunci. desainnya terlihat simple dan juga cantik, kemudian ia memakainya dan menguncinya.
"biar kutebak kuncinya pasti ada pada Jimin" gumamnya dengan senyum kecilnya menatap gelang yang sudah terpasang dipergelangan tangannya.
25 Desember 20xx
Yoona mengganti chanel Televisi menjadi acara musik yang disiarkan secara langsung kemudian ia beranjak menuju dapur untuk mengambil camilan dan minuman untuk menemaninya.
ia sendirian dirumah, ibunya sedang berada digereja melakukan acara bakti sosial bersama teman-temannya dan akan kembali larut untuk melakukan doa bersama.
sudah 1 setengah jam Yoona duduk didepan televisi menunggu dengan bosan. ia sudah menghabiskan semangkuk kripik kentang serta 3 kaleng soda dan ia hampir jatuh terlelap saat ia mendengar pembawa acara tersebut menyebutkan nama BTS dengan lantang. Yoona menegapkan tubuhnya saat ia melihat group tersebut sudah memulai pertunjukannya. bahkan ia sangat terpaku pada sosok Jimin yang sangat tampan dengan balutan jasnya.
saat performa mereka sudah selesai ia melihat Jimin mengeluarkan kalung yang berada dibalik bajunya dan menciumnya singkat. yakin atau tidak sekarang ini jantung Yoona berdegup dengan cepat, ia sangat yakin bahwa benda yang ia cium itu adalah sebuah kunci untuk gelang yang ia pakai saat ini.
semburat merah kembali muncul dikedua pipinya dengan cepat ia mematikan televisi tersebut dan berlari masuk kedalam kamarnya menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. sedetik kemudian ponselnya bergetar menandakan ada sebuah pesan masuk, ketika Yoona membuka pesan tersebut ia mendapati Jimin mengirimnya sebuah foto dan pesan.
"selamat natal Yoona 💜 aku rindu padamu 💜"