"Now suddenly you're asking for it back..
Could you tell me, where'd you get the nerve?...
Yeah, you could say you miss all that we had...
But I don't really care how bad it hurts..
When you broke me first...
You broke me first..."
-Tate Mcrae - You broke me first-
☜☆☞
Jika saat itu Tuhan memberikan sebuah pilihan mungkin aku akan memilih untuk tidak menerimamu dan tidak membiarkan hatiku terluka begitu dalam, Tapi? kenapa dari sekian banyak pria-pria di luar sana aku harus bertemu denganmu lagi? kenapa hatiku tetap berdebar saat melihatmu? bukankah aku harus melupakanmu?
7 tahun kemudian...
"Breaking News hari ini IDOL group BTS kembali mencetak prestasi yang membanggakan dengan lagu comeback mereka yang berjudul 'Dynamite' memasuki puncak tangga lagu Billboard di Amerika dengan posisi nomor 1 selama 2 minggu berturut-turut..."
Yoona memandang kosong berita yang disiarkan di televisi di kantin rumah sakit tempat ia bekerja dan kembali memfokuskan makannya. "sudah 7 tahun rupanya" gumam Yoona.
7 tahun bukanlah waktu yang sangat singkat dan bagi Yoona itu merupakan 10 tahun setelah ia memutuskan berpisah dengannya. dengan seorang pria yang kini menjelma menjadi sosok yang begitu jauh dan terkenal yang sekarang sedang tampil di televisi dengan groupnya menjalani sesi wawancara.
"hei Yoona"
Tepukan pelan di pundaknya membuyarkan lamunan Yoona dari mengaduk-aduk makan siangnya dan menoleh ke arah orang disebelahnya.
"oh Hyun ri ada apa?"
Hyun ri sahabat Yoona sejak SMA, menatap heran Yoona yang melamun dengan makan siangnya yang tidak berkurang separuh. manik matanya beralih menatap acara di televisi yang menampilkan wawancara BTS disana.
Hyun ri yang menyadari apa yang dilihat sahabatnya hanya bisa menghebuskan nafasnya pelan "kau masih memikirkannya?"
Yoona yang menyadari hal itu hanya tersenyum samar mungkin lebih tepatnya miris. Hyun ri yang melihat menarik kursi kosong dihadapan sahabatnya dan bertompang dagu.
"dia sudah menjadi sangat terkenal sekarang Yoona dan kau juga sudah berusaha mungkin untuk maju. apa sekarang hatimu kembali goyah hmm?" tanyanya
"bagaimana perasaanmu saat dihadapkan dengan hal seperti itu Hyun ri? aku mungkin sedikit melupakannya tidak histeria seperti dulu saat baru saja berpisah. tapi entah kenapa hatiku selalu berdebar jika melihatnya"
"itulah kenapa aku selalu mengajakmu ikut kencan buta!! kau terlalu keras kepala, saat ini kau memikirkannya belum tentu dia juga memikirkanmu"
Yoona kembali tersenyum kecut. memang benar apa yang dikatakan Hyun ri belum tentu orang itu memikirkannya dan lagipula ini sudah 10 tahun mungkin saja ia sudah tidak ingat. Yoona hanya sebagian kecil dari masa lalunya.
"augh!! mengingat usahamu bertahan bersamanya dari nol membuatku marah!!" ucap Hyun ri dengan nadanya yang kesal.
Yoona memaksakan dirinya untuk tertawa agar sahabatnya tidak mengkhawatirkan dirinya lagi. "sudahlah aku akan berusaha melupakannya lagi". kemudian ia beranjak dari tempatnya dan menaruh nampan makannya di tempat piring kotor.
☜☆☞
"kerja bagus semuanya!! beristirahatlah jadwal kalian besok pemotretan album dan latihan" ucap Manajer Kim
"Nae!!!" para member menjawab serempak.
"manajer terima kasih atas kerja kerasnya"
Manajer itu melihat ke arah Jimin dan tersenyum "ya sama-sama kau juga sudah bekerja keras Jimin-ah" ia menepuk pelan pundak Jimin dan keluar dari dorm BTS.
"wah lelahnya" Ucap Jungkook menjatuhkan dirinya di sofa ruang tengah. Jimin yang baru saja mengantar manajernya keluar dari dorm juga ikut duduk disamping Jungkook.
"makan malam apa kita hari ini?" Taehyung bertanya usai ia mengganti bajunya dengan baju santai dan disusul anggota lainnya.
BTS kembali berkumpul di ruang tengah untuk membahas akan makan malam apa mereka hari ini. Jungkook kemudian mengutarakan keinginannya "aku ingin kimcihjigae, hyung"
"eoh ditambah dengan samgyeopsal pasti lezat" Taehyung menambahkan.
"baiklah kita gunting, batu, kertas untuk menentukan siapa yang akan memasak" ucap Seokjin menambahkan
"bukankah sudah pasti Seokjin hyung dan Yoongi hyung yang memasak" ucap Hoseok sambil terkekeh.
"wah kalian, bagaiamana bisa tidak adil seperti itu hah. aku tidak mau! akan lebih adil kalau kita tentukan lewat gunting, batu, kertas" protes Seokjin yang dibalas oleh kekehan anggota lainnya.
Tanpa disadari oleh Seokjin dan juga Yoongi. Jimin memberi isyarat pada teman-temannya untuk mengeluarkan batu, Jimin tahu betul kalau kedua Hyung-nya ini akan mengeluarkan gunting. dan benar ketika permainan dimulai mereka pun bersorak terkecuali Seokjin dan Yoongi.
"aku merasa ada yang aneh" Yoongi berucap dengan suaranya yang malas.
"aku mencium bau-bau mencurigakan disini" Seokjin mengusap dagunya sambil menatap curiga kelima adik-adiknya yang masih bersorak kegirangan.
Hoseok berucap sambil tertawa "katanya hyung ingin permainan yang adil hahaha"
Seokjin memicingkan matanya beberapa saat dan kemudian menghela nafas pasrah lalu ia beranjak dari tempatnya dan berkata "baiklah aku akan memeriksa bahan dikulkas, ayo Yoongi"
baru saja kelima member duduk dengan tenang suara Seokjin yang berteriak mengejutkan mereka. serentak mereka berlarian ke arah dapur dan mendapati Seokjin sedang membuka pintu kulkas dengan Yoongi yang menutup kedua telinganya dengan senyum menggelikan.
"ada apa!?" tanya Namjoon yang penasaran dengan tingkah Seokjin dan Yoongi.
"wah aku baru sadar isi kulkas kita hanya ada telur dan 3 apel kekeke" ucap Seokjin tertawa konyol.
"benarkah?" Jungkook menghampiri untuk melihat isi kulkas mereka dan juga ikut tertawa konyol dan Hoseok yang pensaran juga ikut melihat kedalam kulkas
"wah apa selama ini kita makan pesan antar terus ya? sampai-sampai kulkas dorm kosong seperti ini?" Hoseok mengamati sampai kepalanya masuk kedalam kulkas.
"hyung apa yang kau lakukan? kau sedang mendinginkan kepalamu? haha" Jimin tertawa melihat tingkah laku Hoseok yang memasukkan kepalanya kedalam kulkas.
"baiklah sepertinya kita harus mengutus seseorang untuk berbelanja bahan masakan. kita kecualikan Seokjin dan juga Yoongi hyung karena mereka bertugas memasak" ucap Namjoon.
"baiklah!! gunting, batu, kertas!!!!" teriak Taehyung dengan tiba-tiba membuat keempat anggota yang tersisa kelabakan mengeluarkan senjata.
"yeay!!!" Taehyung, Namjoon dan juga Hoseok bersorak.
"ahhh" Jungkook dan Jimin memandangi tangan mereka yang mengeluarkan kertas dengan sedih. sedangkan Yoongi tertawa melihat ekspresi sedih Jungkook dan juga Jimin.
"baiklah aku akan mencatat apa saja yang harus kalian beli untuk makan malam" Seokjin dengan sigap mengambil secarik kertas dan juga pulpen untuk mencatat.
"pakai mantel kalian suhu diluar dingin karena sebentar lagi kita memasuki musim dingin" ucap Yoongi saat ia melihat Jimin dan Jungkook bersiap untuk pergi belanja.
"Nae... kami berangkat dulu" ucap Jimin dan diikuti Jungkook dibelakangnya.
☜☆☞
"Nae eomma... hmm aku baik-baik saja" Yoona berjalan pelan sambil berusaha melilitkan syal dilehernya dengan satu tangan yang bebas
"kau makan dengan teratur bukan?"
"aku makan dengan teratur eomma tak perlu khawatir" Yoona tersenyum mendengar kekhawatiran ibunya disana
"apa kau tidur dirumah?"
"aku jarang pulang ke rumah" Yoona memandang jas snelly yang ia kenakan dibalik mantel tebalnya
"kau sibuk ya? hingga jarang pulang?"
"hmm ya jadwalku penuh akhir-akhir ini, IGD juga ramai"
"ya banyak terjadi kecelakaan karena jalanan licin"
"ya karena masuk musim dingin jalanan semakin licin jadi banyak terjadi kecelakaan. eomma berhati-hatilah saat keluar rumah jangan lupa pakai mantel yang tebal"
"baiklah kau juga harus hati-hati eoh?"
"Nae kalau begitu aku tutup dulu dah eomma"
Yoona menutup sambungan teleponnya dan mulai berjalan menuju supermarket yang dekat dengan rumah sakitnya. tak lama kemudian Jimin dan Jungkook masuk kedalam supermarket tersebut dengan masker dan topi hitam serta mantel tebal.
Yoona berjalan menuju tempat buah-buahan, ia mengambil sekantong apel dan jeruk dan tak lupa sekotak strawberry titipan Hyun ri lalu ia berjalan menuju rak berisi makanan instan. ketika asik melihat dan memilih ramyeon instan didepannya ia menoleh kearah pria yang berdiri tidak jauh dari sebelahnya mungkin sekitar 5 langkah. pria itu memanggil temannya yang sedang mendorong sebuah troli yang berisikan penuh belanjaan. Yoona tidak menyadari siapa pria tersebut karena penampilannya yang begitu tertutup jadi ia kembali memusatkan perhatiannya terhadap mie instan di depannya. berbeda dengan pria yang membawa troli tadi, ia berdiri mematung memandang Yoona dengan pandangan yang sulit dijelaskan.
"Yoona"