"Sudahlah, jangan bicara yang aneh-aneh di depan Nyonya Robin!" Luci memperingatkan Evan dengan tatapan yang ketus.
"Pembahasan tentang pertunangan kita bukan hal yang aneh-aneh, Sayang!" protes Evan dengan wajah cemberut.
Luci lebih memilih untuk tidak menghiraukan Evan. Sebagai gantinya gadis itu pun kini merapatkan pandangan pada Nyonya Robin. "Jadi apa Tuan Robin sudah sampai di tempat tujuan?" tanya Luci dengan sangat lembut.
Nyonya Robin mengernyit. "Memangnya mau kemana lelaki tua itu?" bingung Nyonya Robin. Dia sering menyebut suaminya sendiri dengan sebutan lelaki tua. Padahal usia Tuan Robin baru berkisar enam puluh tahunan saja, sepuluh tahun lebih tua dari Nyonya Robin.
"Tadi siang Tuan Robin bilang akan pergi ke luar kota dan baru akan kembali ke sini besok." Luci menjadi lebih bingung daripada Nyonya Robin. "Saya butuh Tuan Robin untuk membuka pintu karena pintunya macet. Akan tetapi Tuan Robin bilang dia tidak bisa karena alasan harus pergi ke luar kota.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください