"Kamu juga nggak boleh gitu ih, ada masanya juga. Kadang-kadang ingin dicemburui ama pasangannya. Biar kita ngerasa kalau kita ini dicintai, dan pasangan kita begitu takut kehilangan kita. Cuma ya, semua itu harus pada porsinya masing-masing. Asal jangan cemburu tanpa alasan, curiga yang nggak pada tempatnya, dan marah hanya karena masalah sepele. Kalau udah seperti itu kan namanya udah nggak nyelesaiin masalah, tapi malah nambah masalah kan,"
"Tuh denger apa kata Dinda. Kayak elo nggak cemburuan aja, Nath…," ledek Panji. Nathan langsung melototi Panji. Tapi Panji malah menjulurkan lidahnya kepadanya. "Asal kalian tahu, Nathan itu cemburuannya tingkat dewa. Kalau Dinda dideketin cowok dikit aja hatinya udah kebakar sampai rambut-rambutnya, coba kalau rasa cemburunya itu bentuknya nyata kayak api, mungkin tuh rambut pirang udah hangus sedari lama kali," lanjutnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください