Bella tertawa, tetapi dia harus melanjutkan, "Kalau begitu kau buka pintu dulu, ayo keluar dan ngobrol."
Tidak ada jawaban untuk waktu yang lama. Tepat ketika kesabaran Bella hampir habis, pintu kamar mandi tiba-tiba didorong keluar. Ketika dia membukanya, Stella keluar tanpa wajah cantiknya yang biasa.
Bella hanya menatap Stella dengan samar. Ketika dia melihat mata merah Stella, dia tahu betapa tidak nyamannya dia.
Ini baru permulaan, tidak bisakah kau menahan semuanya?
"Stella, mari kita duduk dan mengobrol." Bella mencibir dari lubuk hatinya, dan saat berbicara, dia memegang lengan Stella dan menyeretnya ke sofa.
"Bagaimana? Apakah kau merasa lebih baik sekarang?" Dia menuangkan segelas air untuk Stella, dan tidak terburu-buru membahas topik pembicaraan.
Stella tidak menjawab. Dia bahkan tidak berpikir untuk berbicara. Dia hanya ingin menemukan tempat di mana tidak ada orang, dan menenangkan diri.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください